Ini 3 Penyebab Xiaomi Redmi Note 7 dan 8 'Gaib' dan Sulit Dicari, Akibat Diborong Pedagang?

Kamis, 21 November 2019 | 21:36

Redmi Note 8 Pro

Nextren.com - Label ponsel “ gaib” disematkan oleh warganet ke seri ponsel Redmi Note 7 dari Xiaomi, lantaran sulit ditemukan di pasaran.

Kelangkaan serupa sempat dikeluhkan terjadi pada Redmi Note 8 dan Redmi 8 Pro.

Apa persisnya yang menyebabkan ponsel Xiaomi menjadi “gaib”?

Country Director baru Xiaomi Indonesia, Alvin Tse belakangan mengutarakan alasannya.

Baca Juga: Google Berencana Membatasi Iklan Berbau Politik di YouTube dan Hasil Pencarian

Dalam sebuah acara temu media dengan wartawan di Jakarta, Kamis (21/11/2019), dia mengatakan ada tiga penyebab utama di balik fenomena tersebut.

1. Pabrik perakitan

Sebab pertama terkait dengan masalah menufaktur, yaitu dalam upaya meningkatkan kapasitas oleh pabrik rekanan Xiaomi di Indonesia, Sat Nusapersada dalam menangani produksi ponsel terkait.

Untuk produksi ponsel Redmi Note, Xiaomi membawa komponen dalam jumlah besar dari China.

Bersama dengan itu,Sat Nusapersada menambah fasilitas produksi dan melatih pekerja yang diperlukan.

Xiaomi dan Sat Nusapersada kemudian melakukan uji produksi.

Baca Juga: Begini Cara Mengirim Tweet di Twitter Versi Web Secara Terjadwal

Proses ini harus dihentikan dan diulang kembali, apabila kualitas produk yang dihasilkan kurang memuaskan.

“Apakah ingin cepat-cepat atau menunggu untuk memastikan kualitas? Di sinilah kami melakukan trade-off (mengorbankan kecepatan),” ujar Alvin.

2. Diborong pedagang

Belum selesai sampai di situ, selain persoalan di pabrik, kendala lain menghadang saat pemasaran produk secara online.

Alvin mengatakan, ponsel Redmi Note yang dijual di e-commerce banyak diborong oleh pedagang.

Baca Juga: Satpol DKI Tarik ATM Hingga Rp 31 Miliar Tanpa Terpotong Saldo, Siapa Yang Salah?

Akibatnya, konsumen yang benar-benar merupakan pengguna akhir jadi kehabisan barang.

Mereka kemudian mencoba mencari ponsel secara offline.

Namun ketika itu jaringan ritel fisik Xiaomi belum siap untuk menanggapi permintaan pasar.

“Pasaran online di Indonesia cukup rumit, karena yang membeli bukan cuma konsumen, tapi juga pedagang dan dealer."

"Sementara, kami sangat fokus di pemasaran online dan toko offlline belum matang,” jelas Alvin.

Baca Juga: Microsoft Uji Coba Integrasikan Outlook Dengan Gmail dan Google Drive

3. Minattinggi

“Problem” ketiga yang disebut Alvin adalah tingginya minat terhadap produk Xiaomi di Indonesia.

Ditambah dengan dua masalah di pabrik dan penjualan online tadi, pihaknya pun jadi kewalahan berusaha memenuhi permintaan pasar.

“Pabrik kami terus menerus memproduksi dalam jumlah besar. Tapi barang selalu langsung habis dalam waktu singkat di pasaran,” katanya.

Meski Xiaomi mengklaim telah menyiapkan stok Redmi Note 8 sebanyak lebih dari 100.000 unit untuk satu bulan pertama penjualan, nyatanya seri ponsel tersebut sempat dikeluhkan sulit ditemukan di pasaran.

Namun Alvin mengatakan pihaknya sudah belajar dari pengalaman.

Dia pun berharap fenomena ponsel gaib tak terulang lagi di ponsel Xiaomi.

“Kami telah membuat banyak kemajuan. Untuk produk selanjutnya Anda akan lihat ketersediaan yang lebih baik,” pungkas Alvin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bos Xiaomi Indonesia Blak-blakan soal Ponsel “Gaib", Ini Sebabnya"Penulis : Oik Yusuf

Tag

Editor : Wahyu Subyanto