Warga Lebanon Berunjuk Rasa Gara-gara Pemerintah Pajaki WhatsApp

Sabtu, 19 Oktober 2019 | 11:50
Kompas.com

Warga Lebanon Berunjuk Rasa Gara-gara Pemerintah Pajaki WhatsApp

Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo

Nextren.com -WhatsApp sudah berhasil menjadi aplikasi chatting paling populer di dunia saat ini.

Kami yakin Sobat Nextren semua juga jadi pengguna setia aplikasi yang satu ini.

Saking populernya, bahkan banyak warga rela turun ke jalan untuk membela aplikasi ini.

Yap, aksi unjuk rasa ini terjadi di Lebanon, Jumat (18/10/2019).

Baca Juga: 3 Film Interaktif Cocok Untuk Mengisi Weeked, Bisa Tentukan Alur Cerita Sendiri!

Tidak tanggung-tanggung, ribuan warga menggelar unjuk rasa untuk menolak pajak yang akan diberlakukan pada aplikasi kesayangan mereka ini.

Mengutip Kompas.com, ribuan orang turun ke jalan-jalan di penjuru kota di Lebanon untuk melampiaskan amarah mereka.

Rupanya ribuan massa ini menuduh para politisi sudah berlaku korup sehingga masalah ekonomi muncul di negara Timur Tengah tersebut.

Baca Juga: Duh! Puluhan Pelajar di Solo Masuk RSJ Akibat Kecanduan Game Online

Akibatnya pemerintah kemudian menerapkan pengenaan pajak sebesar Rp 30.000 untuk penggunaan aplikasi pengolah pesan, termasuk WhatsApp.

Jumlah ini pastinya dirasa besar untuk banyak orang.

Apalagi bagi orang yang memiliki lebih dari satu aplikasi olah pesan di hape masing-masing.

Akibat protes yang hebat ini, Menteri Telekomunikasi, Mohamed Choucair langsung menggelar konferensi pers.

Baca Juga: Canggihnya Teknologi DNA Bongkar Asal Usul Nenek Moyang Ariel, Najwa Shihab Hingga Mira Lesmana

Mengatakan bahwa Perdana Menteri Saad Hariti sudah memintanya untuk mencabut usulan pajak WhatsApp itu.

Selain menolak pajak WhatsApp, para pengunjuk rasa ini juga menolak kenaikan pajak untuk rokok dan BBM.

Massa mengatakan bakal tetap bertahan di jalan hingga pemerintah mengundurkan diri.

Waduh, kira-kira gimana nih kalau ada pajak seperti ini juga di Indonesia? (*)

Baca Juga: Coba Tebak, Emoji Apa yang Paling Sering Dipakai di Seluruh Dunia? Ini Jawabannya

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya