Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren.com -Tahun 2020 nanti Ameika Serikat akan mengadakan pemilihan umum (pemilu) untuk memilih presiden yang baru.
Sampai saat ini, sudah ada lebih dari 30 kandidat yang mencalonkan diri sebagai presiden. Termasuk presiden AS saat ini, Donald Trump.
Seperti negara-negara demokrasi lainnya, semua hal tentang pemilu mulai dari kampanye akan diatur oleh negara.
Tentunya ada batasan waktu, tempat, dan cara bagi para kandidat untuk berkampanya.
Baca Juga: Pasar Hape 5G di Amerika Serikat Ternyata Masih Sepi Peminat
Tahun 2020 nanti sepertinya akan jadi menarik terutama dalam hal cara kampanye para kandidat.
YouTube sebagai platform streaming terbesar di dunia saat ini memberikan izin kepada para kandidiat untuk memasang iklan kampanye di YouTube.
Yap, nantinya iklan kampanye ini akan muncul di awal maupun pertengahan video.
Sama dengan iklan-iklan lain yang juga sering kita lihat saat menonton video di YouTube.
Baca Juga: San Francisco Jadi Kota Pertama Amerika yang Membatasi Rokok Elektrik
Rupanya event pemilu ini dilihat oleh Google sebagai induk perusahaan YouTube sebagai sebuah peluang bisnis yang menjanjikan.
Sebagai catatan, The Verge melaporkan kalau Donald Trump dan beberapa kandidat ngetop lainnya rela mengeluarkan banyak uang untuk berkampanye di platform digital yang dikelola Google.
Di periode sebelumnya, rata-rata politisi ini mengeluarkan $21,8 juta atau sekitar Rp 309 miliar lebih.
Baca Juga: Perang Dagang Makin Panas, Donald Trump Perintahkan Perusahaan AS Keluar Dari Cina
Bukan cuma itu, para politisi ini juga memanfaatkan fasilitas digital lain seperti Facebook.
Bahkan pengeluaran mereka di Facebook jauh lebih besar. Mencapai $43,5 juta atau sekitar Rp 616 miliar lebih.
Nah, melihat potensi ini tentunya Google dan YouTube sangat tertarik untuk membuka ruang iklan untuk para politisi.
Baca Juga: Donald Trump Salahkan Video Game Atas Kasus Penembakan Massal
Apalagi saat ini YouTube sudah menjadi media sosial yang sangat populer dan dianggap mampu mendulang banyak suara.
Tapi tenang Sobat Nextren, iklan kampanye ini kemungkinan cuma akan muncul di regional Amerika Serikat saja.
Jadi kalian yang menonton YouTube di Indonesia tidak akan terganggu dengan kampanye politik negeri Paman Sam tersebut. (*)
Baca Juga: Bertemu CEO Twitter, Donald Trump Mengeluh Followersnya Berkurang