Laporan wartawan Nextren, Wahyu Subyanto.
Nextren.com – Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) melalui MDI Ventures mengumumkan pendanaan perpanjangan Seri A untuk PrivyID, sebuah startup teknologi regulasi di Indonesia yang memberikan solusi digital untuk memudahkan verifikasi calon konsumen (customer onboarding journey).
Didirikan pada 2016, PrivyID tersertifikasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menerima pendaftaran, memverifikasi, menerbitkan sertifikat elektronik dan tanda tangan elektronik untuk publik.
PrivyID didirikan pada tahun 2016 dan merupakan angota aktif dari Indonesia Regtech and Legal Tech Association (IRLA).
Hingga kini, PrivyID terdaftar di Bank Indonesia untuk memberikan tanda tangan digital untuk aplikasi kartu kredit online, serta terdaftar juga di Otoritas Jasa Keuangan untuk penyedia e-KYC.
Baca Juga: Startup Logistik Indonesia, Waresix Dapat Suntikan Dana Rp200 Miliar
PrivyID sendiri menjadi perusahaan swasta yang diakui Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menerbitkan sertifikat elektronik bagi penggunaan umum.
PrivyID juga memiliki perjanjian kerjasama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, yang memungkinkan untuk melakukan proses e-KYC.
e-KYC atau Know Your Customer Elektronik ini sering dipakai untuk registrasi layanan keuangan baru, termasuk rekening bank digital dan dompet elektronik.
Mengklaim mengedepankan prioritas privasi pengguna dalam penyediaan layanan identitas digital, PrivyID memiliki sertifikasi ISO 27001:2013 yang merupakan standar tertinggi dalam manajemen keamanan informasi.
Baca Juga: Startup Youthmanual Bantu Anak Muda Temukan Potensi Diri, Agar Tak Salah Jurusan
Startup PrivyID ini telah memfasilitasi beberapa lembaga keuangan terkemuka untuk proses akuisisi konsumen berbasis digital.
Privy ID juga menggunakan berbagai jenis teknologi terkini, seperti :- pengecekan dokumen berbasis AI, - pendeteksi karakter kehidupan (livenes detection), - pengenalan wajah (facial recognition), - infrastruktur enkripsi dan - jalur otentifikasi terintegrasi (smart authentication gateway).
Baca Juga: Startup Logistik Indonesia, Waresix Dapat Suntikan Dana Rp200 Miliar
Dengan tingkat penetrasi pengguna mobile yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penetrasi perbankan, pendanaan TMI untuk PrivyID menjadi langkah awal membangun platform yang dapat mengubah pasar layanan verifikasi identitas, secara efektif dan terintegrasi bagi konsumen.
Layanan PrivyID ini mengidentifikasi pengguna melalui algoritma penilaian kredit yang dikombinasikan dengan metode lain, seperti tanda tangan digital dan kartu identitas terverifikasi.
Cara tersebut diklaim bisa memproses pengguna hanya dalam hitungan menit.
Hasil dari integrasi produk ini membuka peluang untuk mengakselerasi inklusi keuangan di Indonesia.
Baca Juga: Startup Qasir Bantu UKM Kelola Keuangan Secara Gratis, Sudah Diunduh 100 Ribu Kali
CEO TMI, Andi Kristianto menjelaskan, “Teknologi application program interface (API) dan workflow produk PrivyID menghadirkan proses operasional yang efektif dan efisien bagi penggunanya."
Layanan PrivyID kini disebut dalam posisi tumbuh secara signifikan, sehingga bisa mengakselerasi inklusi keuangan.
Kolaborasi PrivyID dengan produk, aset dan sumber daya dari Telkomsel, diharapkan bisa menghadirkan banyak pengembangan inovasi menarik di bidang ini dalam beberapa tahun ke depan.”
Menurut CEO PrivyID, Marshall Pribadi, PrivyID kini telah digunakan lebih dari 4,5 juta orang dan lebih dari 200 institusi, termasuk Telkom Group, BRI, Mandiri, Investree, BCA Finance dan Adira Finance.
Marshall menyebut peran penting Telkom Group sejak awal berkembangnya PrivyID.
Selain mendapatkan fondasi pengetahuan yang esensial, PrivyID juga memperoleh jejaring koneksi Telkom Group yang sangat dibutuhkan untuk mendapatkan pijakan di industri.