Perang Dagang Makin Panas, Donald Trump Perintahkan Perusahaan AS Keluar Dari Cina

Sabtu, 24 Agustus 2019 | 15:56
Kompas.com

Donald Trump

Perang dagang AS dan China tak kunjung berakhir, bahkan tampaknya tambah panas.

Padahal sejumlah pertemuan telah digelar untuk merundingkan berbagai aturan dan tarif bagi produk kedua negara terbesar di dunia itu.

Bahkan setelah pertemuan itu, sikap keras presiden AS DOnald Trump malah makin menjadi.

Presiden Amerika Serikat ( AS), Donald Trump mengunggah sejumlah postingan kontroversial terkait perang dagang AS- China, di jejaring sosial Twitter, Jumat (23/8/2019) pagi waktu setempat.

Baca Juga: Imbas Perang Dagang As-China, Google Melarang Beberapa Fitur Android Ponsel Huawei

Kicauannya membuat geger bursa saham di AS.

Bukan argumen biasa, kini Trump justru secara langsung "memerintahkan" beberapa perusahaan besar AS untuk melepas China dari aktivitas bisnis mereka, dan kemudian mencari alternatif selain Negeri Tirai Bambu itu.

"Saya memerintahkan sejumlah perusahaan-perusahaan besar AS untuk segera mulai mencari pengganti China, termasuk memindahkan perusahaan-perusahaan kalian ke AS dan membuat produk-produk kalian di sini," kata Trump di sebuah postingan.

Trump mengatakan begitu lantaran kesal dengan China yang menurutnya telah mencuri hak-hak kekayaan intelektual AS yang nilainya diklaim mencapai ratusan miliar dollar AS.

Baca Juga: Efek Perang Dagang AS-China, Satnusa di Batam Berlimpah Order Sampai Bangun Pabrik baru

Secara lebih tertuju, Trump juga memerintahkan beberapa perusahaan logistik besar, seperti FedEx, Amazon, UPS, dan Post Office, memusnahkan produk medis berbahan Fentanyl yang berasal dari China dan diimpor ke AS.

Trump berkata demikian lantaran Fentanyl disebut membunuh sekitar 100.000 orang Amerika setiap tahunnya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari FastCompany, Sabtu (24/8/2019).

Sebelumnya, Donald Trump mencanangkan kebijakan eksekutif untuk melarang penggunaan teknologi dari perusahaan China di negara Adikuasa secara menyeluruh.

Kebijakan ini dikatakan bakal absolut, menggunakan “International Emergency Economic Powers Act”.

Baca Juga: Harga iPhone Naik Akibat Perang Dagang, Donald Trump Suruh Apple Pulang Kampung

Dengan begitu, Donald Trump tak memerlukan persetujuan legislatif.

Hal ini menyusul isu bahwa beberapa perusahaan China, dua di antaranya Huawei dan ZTE, diduga kuat menjadi mata-mata di Amerika Serikat.

Kendati begitu, ada pertimbangan lain yang menyulitkan rencana Donald Trump.

Pasalnya, Amerika Serikat berencana segera menggelar jaringan internet 5G.

Huawei dan ZTE merupakan dua perusahaan China yang menyediakan teknologi tersebut.

Baca Juga: Meski Diancam Trump, Prancis Tegas Akan Pajaki Perusahaan Teknologi Google Facebook cs

Jika diblokir di Amerika Serikat, ini akan mempersulit implementasi jaringan generasi kelima di sana.

Terlepas dari itu, belum bisa dipastikan apakah unggahan dari Trump ini memang bakal benar-benar dilakukan oleh para perusahaan-perusahaan AS yang disebut olehnya atau tidak.

Bikin geger bursa saham AS

Berkat tweet yang dilontarkan Trump, bursa saham AS jadi geger.

Sejumlah harga saham perusahaan yang disebut olehnya, seperti UPS, Amazon, hingga FedEx, anjlok bersamaan.

Baca Juga: Trump Tidak Percaya Bitcoin dan Libra Facebook, Cuitannya Bikin Heboh

Pada saat penutupan bursa saham hari Jumat (23/8/2019), harga saham UPS (UPS) anjlok 3,42 persen, harga saham Amazon (AMZN) juga anjlok sekitar 3,10 persen, sementara harga saham FedEx (FDX) merosot 3,88 persen.

Tidak hanya itu, sejumlah bursa saham gabungan, seperti DowJones (DJI), Nasdaq (IXIC), dan S&P500 (INX), juga masing-masing anjlok sebesar 2,37 persen, 3,00 persen, dan 2,59 persen pada saat penutupan bursa saham di hari yang sama.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kicauan Donald Trump soal China Bikin Geger Bursa Saham AS" Penulis : Bill Clinten

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya