Fintech TaniFund Pakai Teknologi Berbasis Aplikasi Untuk Mitra Petani

Senin, 19 Agustus 2019 | 12:45
Bhisma Adinaya/TaniGroup

Warehouse Tanihub

Laporan Wartawan NexTren, Arif Budiansyah

NexTren.com -TaniFund, fintech yang fokus pada sektor pertanian buatan TaniGroup, punya cara yang unik untuk mengakomodir semua mitranya dengan aplikasi.

Keseluruhan mitra TaniFund sendiri merupakankelompok petani yang tersebar di seluruh daerah Indonesia.

Maka dari itu, TaniFund membuat sebuah aplikasi yang mereka namakanfarmer's appagar semua kelompok petani dapat memberikan laporan terkini atas hasil kerja mereka masing-masing.

Dengan aplikasi tersebut, TaniFund juga bisa langsungberinteraksi dan menata lebih rapih dalam mengelola proyeknya bersama para petani untuk menimalisir gagal panen.

Baca Juga: Aplikasi TaniFund Berdayakan Petani, Investor Umum Bisa Danai Penanaman

TaniGroup
TaniGroup

farmer's app buatan TaniFund

Salah satu mitra TaniFund, seorang petani milenial berusia 27 tahun, Egi Gunawan, yang kerap disapa dengan panggilan Kang Egi.

Bersama kelompok taninya, Guna Tani, Kang Egi berhasil mengembangkan budidaya tomat TW dan cabai merah keriting lewat pembiayaan peer-to-peer lending dari TaniFund.

"TaniFund sangat membantu kami para petani. Dengan akses pembiayaan melalui program budi daya tanaman, saya dan kelompok tani jadi dapat menghitung dan merencanakan dengan rinci," ujar Egi kepada NexTren.com.

Egi dan kawan-kawannya juga mengatakan sangat terbantu dengan adanya bimbingan dari pihak TaniFundlewat teknologi berbasis aplikasi.

"Sekarang administrasi kami mulai dilengkapi. Hari ini kita panen berapa, kita tulis. Biar ketahuan progress-nya. Jadi ke depannya kami ingin bisa menjadi perusahaan (badan usaha)," tutupEgi.

Baca Juga: Bebaskan Petani Dari Tengkulak, TaniGroup Buat Aplikasi Fintech TaniHub

Menurut data dari TaniGroup, masih banyak petani lokal yang kesusahan memasarkan produknya, sehingga masih selalu bergantung pada middlemen atau tengkulak.

Ketergantungan pada middlemen ini membuat rantai pasok (supply chain) di pertanian sangat panjang.

Lalu, mengakibatkan harga yang diterima petani dari penjualan hasil panennya sangat jauh berbeda dengan harga yang dibayar konsumen (end user).

TaniHub melihat berbagai permasalahan tersebut dapat dipecahkan dengan cara menyederhanakan rantai pasok (supply chain) di pertanian melalui inovasi dalam teknologi informasi.

Baca Juga: DJI Perkenalkan Drone Khusus Untuk Petani

Didirikan pada pertengahan 2016, usaha rintisan ini memantapkan konsepnya sebagai e-commerce dan melakukan transaksi untuk pertama kalinya di bulan November pada tahun yang sama.

Kemudian, para pendiri TaniHub menemukan permasalahan lainnya yang dihadapi oleh para petani Indonesia: akses keuangan.

Sebab itulah TaniFund lahir diklaim untuk menjawab kebutuhan petani untuk pendanaan usaha taninya. (*)

Editor : Kama

Baca Lainnya