Gojek Luncurkan Fitur GoGreener, Ajarkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Kamis, 08 Agustus 2019 | 19:22
Gojek

Konferensi pers GoGreener

Laporan Wartawan NexTren, Arif Budiansyah

NexTren.com -Pada hari ini, Kamis, (8/8/2019), Gojek secara resmi mengumumkan inisiatif baru bernama GoGreeneryang bertujuan untuk memudahkan konsumen, mitra ​merchant driver menjalani gaya hidup ramah lingkungan.

GoGreener pertama kali akan dijalankan oleh layanan GoFood melalui pilihan untuk tidak menyertakan alat makan sekali pakai dalam pemesanan makanan

Serta, menyediakan tas pengantaran yang dirancang khusus untuk mitra driver.

Setelah menjadi yang pertama di industri layanan pesan-antar makanan untuk mendukung upaya pengendalian sampah plastik sekali pakai di Indonesia.

Baca Juga: Tanggapan Resmi Grab Terkait Laporan Order Fiktif di Malang yang Bikin Rugi Rp 40 Juta

GoFood ​kembali tegaskan komitmennya dengan mengumumkan program yang dirancang lebih berkelanjutan agar seluruh ekosistemnya dapat secara aktif berpartisipasi dalam upaya penyelamatan lingkungan.

Dalam menjalankan program baru ini, GoFood juga turut menjalin kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Kedua belah pihak memiliki fokus pada edukasi perilaku bisnis, pelayanan, dan konsumsi yang ramah lingkungan yang tergabung dalam ekosistem GoFood.

Dua program GoFood yang mendorong gaya hidup ramah lingkungan adalah sebagai berikut:

1.Fitur pilihan alat makan sekali pakai

Ketika memilih makanan sebelum masuk ke halaman checkout, konsumen harus memilih opsi beli jika memerlukan alat makan sekali pakai.

2.Tas pengantaran makanan khusus bagi mitra driver

GoFood menyediakan tas pengantaran untuk mitra driver yang memiliki banyak keistimewaan;

Baca Juga: Ini Detil Bulan Diskon Harkulnas Go-Food di 16 Kota, Ada Diskon 50 + 55 Persen

Chief Food Officer Gojek Group Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, “Sebagai bagian dari ekosistem Gojek, penting bagi GoFood untuk ikut mendorong terwujudnya ekosistem bisnis yang ramah lingkungan. Kedua program tersebut merupakan proyek awal kami dan telah mendapatkan respon yang sangat positif dari merchant maupun konsumen sejak diperkenalkan bulan Juli lalu.”

Selain itu, pemerintah melalui KLHK juga tengah gencar mengajak masyarakat untuk mengurangi sampah plastik yang berasal dari plastik sekali pakai.

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan jumlah timbunan sampah secara nasional mencapai 175.000 ton per hari.

Jika menggunakan asumsi sampah yang dihasilkan setiap orang per hari sebesar 0,7 kg dan 15%.

Diantaranya adalah sampah plastik yang berasal dari kemasan makanan dan minuman, kemasan ​consumer goods​, kantong belanja, wadah makanan dan minuman serta pembungkus barang lainnya. (*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto