Laporan wartawan Nextren, Wahyu Subyanto.
Nextren.com - Operator 4G Smartfren resmi mengenalkan pemakaian eSIM di Indonesia.
Tak seperti simcard biasa yang ada ukurannya, eSIM ini hanya berupa kode digital yang disuntikkan ke dalam smartphone, yaitu disebut e-SIM (embedded SIM).
e-SIM sudah mulai diterapkan di beberapa negara dan juga sudah didukung oleh vendor smartphone seperti iPhone XS, Google Pixel 3, Google Pixel 3 XL, Google Pixel 2 XL, Google Pixel 2, Samsung Galaxy Watch dan beberapa tipe lainnya.
eSIM smartfren ini dapat diperoleh di Galeri Sabang Jakarta, Galeri Mall Ambassador Jakarta, Galeri Smartfren BEC Bandung, Galeri A Yani Semarang, Galeri WTC Surabaya, Galeri Pulau Kawe Bali, Galeri Urip Sumoharjo Makassar dan Galeri Adam Malik Medan.
Sebenarnya, apa sih keuntungan menggunakan eSIM ini di smartphone?
1. Dual SIM
Sistem Dual SIM adalah fitur telepon yang penting di banyak bagian dunia, dan saat ini belum semua smartphone mendukung Dual SIM karena berbagai alasan.
Salah satunya karena keterbatasan tempat, karena sudah begitu banyak komponen dan fitur yang harus dimasukkan ke dalam bodi hape, sementara ukurannya tetap harus tipis.
Dilansir dari WahtPhone Australia, nantinya semua smartphone akan memiliki kemampuan Dual SIM saat eSIM diperkenalkan.
2. Lebih kecil dan lebih ringan
Ukuran selalu menjadi masalah di smartphone premium, maka adanya eSIM akan membantu menghemat ruang di perangkat keras hape baru.
3. Hape tahan air
Tren industri smartphone adalah adanya kemampuan waterproof atau tahan air agar bisa dipakai di segala kondisi.
Penggunaan eSIM tidak memerlukan celah di sasis telepon yang akan membuatnya lebih mudah untuk menjaga bodi yang eksterior kedap air.
4. Lebih murah
Komponen yang diperlukan untuk membuat ponsel dengan eSIM lebih murah daripada yang diperlukan untuk mendukung SIM standar.
5. Lebih tangguh
eSIM tidak memungkinkan debu masuk ke motherboard telepon, sehingga kemungkinan akan membuat perangkat lebih andal.
6. Mudah berganti nomor
Di negara maju, kebanyakan hape diual secara bundling dengan nomor operator.
Padahal vendor hape mulai ingin menjual hape tanpa terkunci ke nomor operator.
Begitu pula dengan operator yang ingin menjual nomornya tanpa harus membeli sebuah hape merek dan tipe tertentu.
Kondisi ini memang sudah terjadi di Indonesia, di mana operator dan vendor bebas menjual masing-masing produknya.
Seperti halnya semua produsen produk dan penyedia layanan, baik pihak operator maupun vendor hape ingin meningkatkan laba sebanyak mungkin, menjaga pelanggan tetap puas sehingga mereka akan melanjutkan pembelian mereka.
Keuntungan utama dari e-SIM adalah pelanggan dapat dengan cepat mengganti nomro oeprator mereka kapan saja, tanpa perlu kartu fisik baru dari perusahaan.
Menarik bukan kalau vendor dan operator sudah menerapkan eSIM ini secara penuh? (*)