Iflix Raih Pendanaan Baru Senilai 697 Miliar Rupiah Menjelang IPO

Senin, 22 Juli 2019 | 17:17
variety.com

Layanan Iflix mendapat suntikan dana

Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama

Nextren.com – Layanan video streaming berbasis di Asia Tenggara, Iflix mendapat angin bahagia.

Iflix mengumumkan telah mendapat pendanaan baru yang dipimpin oleh Fidelity International.

Totalnya, tidak main-main sekurang-kurangnya $50 juta atau sekitar Rp 697 miliar.

Baca Juga: Nonton Langsung Film di iFlix Kini Tanpa Aplikasi dan Tanpa Daftar

Dipimpin oleh Fidelity International, Iflix mendapat pendanaan dari Catcha Group, Hearst, Sky, dan EMC.

Bersama pendanaan tersebut, Iflix juga menjalin kerja sama dengan beberapa media seperti MNC dari Indonesia, Yoshimoto Kogyo dari Jepang, dan JTBC dari Korea Selatan.

Kucuran dana tersebut diperoleh perusahaan asal Malaysia ini menjelang rencana IPO atau Initial Public Offering.

IPO adalah proses yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk menjadi perusahaan milik publik dan dapat terdaftar pada bursa efek untuk diperjual belikan sahamnya.

Per Mei 2019, Iflix mencatat memiliki pengguna aktif yang terdaftar sejumlah 17 juta.

Jumlah tersebut naik hampir dua kali lipat selama 6 bulan terakhir dari sebelumnya berjumlah 9 juta pengguna aktif.

Baca Juga: Serunya Tingkah Admin Netflix dan Iflix Indonesia Saling Perang Pantun

Co-founder Iflix, Patrick Grove ungkapkan suka citanya menerima pendanaan baru yang akan digunakan untuk memperkuat jaringan di kawasan-kawasan layanan.

7 Bulan lalu, Iflix mengumumkan telah memperluas layanan hingga ke Afrika dengan nama Kwesé Iflix.

Iflix mengklaim sebagai pemimpin layanan hiburan di Asia Tenggara dengan menjalankan bisnis di Indonesia, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Sri Lanka, Pakistan, Myanmar, Vietnam, dan Malaysia sebagai kantor pusat.

Selain itu, mereka juga tersedia di Kepulauan Maldives, Kuwait, Bahrain, dan Arab Saudi.

Saat ini, Iflix tengah mempersiapkan melakukan IPO di Australian Securites Exchange atau NYSE dengan valuasi perusahaan mencapai $1 miliar.

(*)

Editor : Kama

Baca Lainnya