Whatsapp Baik Untuk Kesehatan Mental? Berikut Ini Penjelasannya

Selasa, 02 Juli 2019 | 16:42
Superiocity

Menggunakan Whatsapp disebut baik untuk kesehatan mental, benarkah?

Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo

Nextren.com -Siapa yang tidak kenal Whatsapp. Aplikasi chatting yang satu ini mungkin jadi aplikasi paling banyak digunakan di Indonesia.

Tampilan yang sederhana serta konfigurasi yang mudah menyebabkan aplikasi yang satu ini punya banyak penggemar mulai dari anak-anak sampai orang tua.

Baru-baru ini, fakta menarik seputar Whatsapp berhasil ditemukan oleh sebuah penelitian yang dilakukan di Edge Hill University, Inggris.

Baca Juga: Facebook Blokir Iklan yang Berisi Ajakan Golput Pada Pilpres di AS

Dalam penelitian tersebut berhasil ditarik kesimpulan bahwa menghabiskan waktu berinteraksi dengan teman dan keluarga lewat WA ternyata memiliki dampak positif terhadap kondisi psikologis seseorang.

Dr. Linda Kaye, seorang dosen senior di Edge Hill University mengungkapkan kalau menggunakan media sosial sebenarnya tidak seburuk yang kita pikirkan selama ini.

Orang-orang yang menghabiskan waktu untuk aplikasi chatting cenderung lebih percaya diri dan perasaan kesepian yang dialami akan berkurang.

Apalagi dengan berinteraksi dengan teman atau keluarga bisa membuat kita jadi lebih dihargai.

Baca Juga: Awas Bahaya Radiasi Smartphone, Mulai Dari Sakit Kepala Sampai Pikun

Selain itu, terkadang di dalam sebuah grup WA kita bisa berkenalan dengan orang baru yang bisa membuat kita mendapat lebih banyak kenalan.

Dengan bertambahnya teman, maka kita akan cenderung lebih ceria dari biasanya.

Penelitian ini berbanding terbalik dengan sebuah penelitian milih University of Copenhagen pada tahun 2016 lalu.

Saat itu media sosial serupa dianggap bisa menimbulkan kecemburuan sosial akibat konten yang diposting oleh orang lain.

Baca Juga: Harus Tau! Inilah Alasan Dilarang Mengaktifkan Smartphone di SPBU

Selain itu pada tahun 2018 lalu, peneliti dari University of Pensylvania menyatakan adanya hubungan antara waktu bermain media sosial dengan kecemasan, depresi, dan kesepian.

Menurut penelitian itu, mengurangi penggunaan media sosial bisa menurunkan tingkat depresi secara signifikan.

Namun sebenarnya, semua kembali kepada diri masing-masing karena efek yang ditimbulkan pastinya akan berbeda satu sama lain.(*)

Baca Juga: Ketahuan Main PUBG Mobile di Kafe, Remaja India Ini Diciduk Polisi

Editor : Kama

Baca Lainnya