NexTren.com-eSports di Indonesia sudah semakin dapat diterima oleh masyarakat. Meski masih ada beberapa kontroversi, namun secara garis besar eSports dapat dianggap maju dengan pesat.
Salah satu tandanya yaitu dengan makin banyaknyatalenta muda yang bermunculan dari berbagai daerah.
Ada satu kota yang dianggap banyak "melahirkan" pro player Mobile Legends di Indonesia, kota itu adalah Pontianak.
Baca Juga: Pelanggan 3 Indonesia Dongkrak Trafik Mobile Legend Hingga 155 Persen Saat Mudik Lebaran 2019
Nama-nama seperti Tuturu dari RRQ, Drian dari Onic, Doyok dari SFI Critical, hingga Muangzy Alter Ego adalah beberapa nama pro player Mobile Legends yang berasal dari kawasan Pontianak, Kalimantan Barat.
Ketika kita membahas tentang Pontianak, terlebih lagisetelah Idul Fitri seperti sekarang ini, Pontianak juga memiliki beberapa tradisi baru yang unik.
Baca Juga:Drian ONIC eSports: Pro Player dari Pontianak yang Sukses di Jakarta
Salah satunya adalahsejumlah pegiat literasi yang tergabung dari pelbagai komunitas yang ada di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, di mana pada bulan Ramadan lalu menggelar kegiatan " Ngabuburit Literasi" untuk mengisi waktu luang selama berpuasa.
Kegiatan tersebut mereka gelar sembari menyusuri Sungai Kapuas menggunakan kapal wisata, sambil membaca cerita pendek dalam buku berjudul: "Demikianlah pada Mulanya".
Buku kumpulan cerita pendek berjudul:"Demikianlah pada Mulanya"ini adalah sebuah buku karya sastra yang ditulis Yusakh Ananda. Sastrawan senior di Kalbar.
Walau baru terbit pada tahun 1980, namun, penulisan karya tersebut mulai pada rentang tahun 1940-an.
Dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat tergerak hati dan keinginannya untuk membaca buku, tidak hanya di atas kapal, tapi di mana saja.
Baca Juga: Ketagihan Game Mobile Legends, Anak SD di Kediri Habiskan Tagihan Pulsa Rp 11 Juta
Tujuan kegiatan kali ini terasa lebih spesial dan berciri khas, karena memadukan ciri khas Kota Pontianak, dengan keindahan, fenomena dan sejarah daerah-daerah di tepian sungai, serta lebih mengenalkan dan menghargai karya-karya sastra daerah Kalbar.
Mereka memulai menyusuri Sungai Kapuas menggunakan kapal wisata yang bersandar di Taman Alun-alun Kapuas, yang dahulu dikenal dengan Taman Larrive (Larrive Park), kemudian dilanjutkan ke Waterfront City. Kegiatan tersebut dikemas sekaligus dengan buka puasa bersama.
“Saya senang, ini pertama kali saya mengikuti kegiatan literasi yang berbeda, membaca di atas kapal wisata sekaligus menyusuri Sungai Kapuas," sambung Hari, salah satu perserta.
Baca Juga:Akhirnya Tuturu Menepati Janji Membuat Channel Youtube Pribadi
Dia berkeinginan, kegiatan seperti ini terus digalakkan karena bisa menjadi salah satu bentuk upaya dalam mengampanyekan budaya membaca di kalangan masyarakat Kota Pontianak.
"Kegiatan seperti ini semoga bisa dilakukan rutin setiap bulannya. Dengan bentuk yang sederhana namun nyata dan berkelanjutan," ucapnya.
Kegiatan-kegiatan semacam inilah yang mungkin membuat warga yang 'melek' literasi juga menjadi lebih terbuka wawasannya untuk mengembangkan eSports.
Baca Juga: Ngeri! Akun Mobile Legend Seorang Bocah Ini di Banned 30 Tahun
Sehingga eSports di Pontianak tidak dianggap sebagai sebuah kegiatan yang membuang-buang waktu.
Bagaimana menurut kalian, guys? Selain dikenal sebagai kota yang punya banyak pro player Mobile Legends, Pontianak juga punya pesonanya tersendiri untuk dikunjungi, kan?
Jadi, kapan kita traveling menikmati Pesona Pontianak dan Pesona Indonesia yang ada di sana, nih? (*)