Sistem Kabel Bawah Laut INDIGO Sepanjang 9200 Km antara Australia Indonesia dan Asia Tenggara Siap Dipakai

Jumat, 14 Juni 2019 | 14:21

Kabel Bawah Laut Indigo Siap Beroperasi Lewati Singapura, Jakarta, dan Sydney

Nextren.com – Mungkin ada yang belum tahu bagaimana kita bisa menikmati video Youtube yang lokasi servernya ada di Amerika atau Eropa dengan lancar.

Hal itu tak terjadi begitu saja, tapi semuanya terhubung lewat jaringan yang dibuat khusus agar bisa dilewati dengan cepat dan lancar secara bersamaan oleh jutaan pengguna.

Jawabannya ada di sistem kabel fiber optik yang melewati bawah laut bebragai negara dan tersambung satu sama lain, dalam sebuah kerjasama yang saling menguntungkan.

Kerjasama seperti itu dilakukan pula oleh beberapa operator seluler di Indonesia, Australia dan perusahaan internet berkelas global lainnya.

Baca Juga: Menakjubkan! Pengguna Jaringan 5G di Korea Telah Capai 1 Juta

Pada akhir Mei lalu, AARNet, Google, Indosat Ooredoo, Singtel, SubPartners dan Telstra mengumumkan bahwa sistem kabel bawah laut INDIGO sekarang siap untuk digunakan oleh anggota konsorsium.

Kabel bawah laut itu telah diselesaikan sesuai jadwal INDIGO West (4.600 km Singapura ke Perth) dan INDIGO Central (4.600 km kabel Perth ke Sydney. Dengan teknologi berbagi spektrum baru, setiap anggota konsorsium dapat secara mandiri memanfaatkan sistem kabel baru tersebut, untuk meningkatkan jaringan mereka dan memungkinkan peningkatan kapasitas sesuai permintaan.

Dengan panjang mencapai 9.200 km, sistem kabel INDIGO akan memperkuat konektivitas antara Australia dan pasar Asia Tenggara yang tumbuh cepat, memberikan latensi yang lebih rendah dan layanan komunikasi yang lebih andal.

Menggunakan teknologi optik koheren saat ini, kabel bawah laut tersebut dapat mendukung hingga 36 terabit per detik, setara dengan secara bersamaan streaming jutaan film per detik.

Baca Juga: 5G, Jaringan Internet Modern yang Masih Punya Banyak Masalah

Penyelesaian sistem kabel tepat waktu karena ekonomi Asia semakin didorong oleh konektivitas digital.

Faktanya, permintaan bandwidth antara Asia dan Australia akan mencapai 75Tbps pada tahun 2025 menurut TeleGeography.

Sistem kabel bawah laut INDIGO akan membantu memenuhi permintaan yang meningkat secara eksponensial untuk konektivitas langsung antara Singapura dan Australia.

Tonggak sejarah ini mengikuti pengumuman pada bulan April 2017 bahwa konsorsium telah membuat perjanjian dengan Alcatel Submarine Networks untuk membangun sistem kabel INDIGO yang menghubungkan Singapura, Perth dan Sydney, dengan dua pasangan serat tambahan yang menghubungkan Singapura dan Jakarta mel.alui unit cabang.

Baca Juga: Jaringan 4G Operator 3 Kini Hadir di Stasiun Bawah Tanah MRT Jakarta

mathscinotes
mathscinotes

Ilustrasi proses pemasangan kabel bawah laut

Head of International Telstra, Oliver Camplin-Warner, dalam keterangannya kepada Nextren mengatakan, "Pengembangan sistem kabel INDIGO memperkuat hubungan antara jaringan Australia kami dan pasar Asia Tenggara yang tumbuh cepat dan akan memberikan konektivitas yang lebih cepat kepada pelanggan kami dan keandalan yang meningkat secara dramatis."

Jaringan bawah laut yang luas merupakan bagian penting dari strategi pertumbuhan internasional Telstra.

Telstra sendiri menyatakan akan terus berinvestasi pada kapasitas tambahan untuk memenuhi permintaan data pelanggan yang meningkat dan mempertahankan kepemimpinan jaringan di kawasan Asia-Pasifik.

Sementara CEO AARNet, Chris Hancock mengatakan bahwa mereka mengharapkan kesiapan INDIGO.

Baca Juga: Ini Cara Mudah Untuk Mempercepat Jaringan Internet di Hape Android

"Sistem kabel ini menyediakan infrastruktur pendukung yang penting untuk mendukung pertumbuhan di masa depan dalam penelitian intensif data kolaboratif dan pendidikan transnasional, ujar Chris."

Adapun Vice President Singtel, Carrier Services, Group Enterprise, Ooi Seng Keat mengatakan bahwa ketika Asia Tenggara dan Australia menjadi semakin saling terhubung, infrastruktur konektivitas berkecepatan tinggi dan kuat memainkan peran penting dalam mengkatalisasi pengembangan ekonomi digital di seluruh kawasan.

"Penyelesaian sistem kabel INDIGO akan mempercepat peluncuran teknologi generasi mendatang yang mengandalkan latensi rendah, konektivitas bandwidth tinggi seperti video high-definition, kendaraan otonom, Internet of Things dan aplikasi robotika, dan membawa kami lebih dekat ke mewujudkan manfaat dari masa depan yang sangat terhubung," ujar Ooi.

Baca Juga: Jaringan 5G Indosat Diklaim Sudah Siap Namun Masih Tunggu Regulasi

teams.co.ke
teams.co.ke

kabel bawah laut

Penerapan INDIGO West dan kabel bawah laut serat optik lintas benua pertama di Australia, disebut sebagai pencapaian yang signifikan oleh Drew Kelton, Chief Executive Officer Superloop atas nama SubPartners,

“INDIGO Central melengkapi jaringan serat metropolitan Superloop yang menyediakan kapasitas kecepatan tinggi dan konektivitas dimana-mana ke sistem kabel terestrial di seluruh Australia. Ketika dikombinasikan dengan kapasitas internasional dan interkonektivitas ke Singapura dan Hong Kong, strategi kami untuk memvirtualisasi bisnis di kawasan Asia Pasifik kini sedang direalisasikan,” kata Drew Kelton.

Di Indonesia, konsorsium yang tergabung dalam sistem kabel bawah laut INDIGO ini adalah Indosaat Ooredoo.

Menurut Dejan Kastelic, Chief Technology and Information Indosat Ooredoo mengatakan bahwa kesiapan INDIGO ini akan mendiversifikasi koneksi internasional mereka di seluruh Australia dan pasar Asia Tenggara yang tumbuh cepat, melayani peningkatan permintaan lalu lintas data dan memperluas peluang bagi pelanggannya, baik konsumen korporasi dan ritel. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya