Laporan Wartawan NexTren, Arif Budiansyah
NexTren.com -Dalam permainan online diberbagai platform, jika kamu melakukan sebuah pelanggaran seperti memakai cheat, maka otomatis akun anda akan di-banned.
Banned sendiri memiliki sistem berbeda yang diterapkan oleh setiap game, namun pastinya akun yang terkena banned tidak akan bisa lagi dipakai untuk bermain.
Baru-baru ini, pengembang Mobile Legends yaitu Moonton tanpa ragu untuk melakukan banned atau menon-aktifkan akun pemain yang bermain tidak jujur sampai 30 tahun.
Hal tersebut dialami oleh seorang bocah asal Filipina dan kejadiannya punlangsung viralkarena di unggah dalam bentuk video maupun foto di media sosial.
Baca Juga : Ketagihan Game Mobile Legends, Anak SD di Kediri Habiskan Tagihan Pulsa Rp 11 Juta
Dalam postinganfacebook olehMak Samonte, terlihat seorang bocah menangis histeris saat tahu kalau akunnya terkena banned sampai 30 tahun.
Total jumlah waktu akun ter-banned adalah 30 tahun
Walau tidak diterangkan lebih jelas alasan mengapa Moonton sampai melakukan banned.
Indikasinya, bocah asal Filipina itu melakukancheat,konsekuensinya ia tidak akan bisa lagi memainkan akun Mobile Legend-nya dalam kurun waktu 10949 hari, 1 jam, 23 menit.
Baca Juga : EA Ingin Bawa Apex Legends Ke Mobile, PUBG Dan Fortnite Bakal Kalah?
Video tangisan bocah tersebut sampai saat ini telah ditonton sebanyak 1,4 juta orang.
Bentukkecurangan dan paling rentan untuk Moonton mengambil tindakan tegas seperti yang di alami bocah itu adalah penggunaaan cheat Map Hack.
Cheat Map Hack sendirimemungkinkan para pemain untuk melihat letak dari lawannya, dan itu merupakan tindakan yang ilegal.
Baca Juga : Resmi Tersedia di Indonesia, Game Mobile Premier League Ramaikan Industri eSports dan Ekonomi Kreatif
Selain dapat merusak iklim permainan yang dibangun untuk berkompetisi tanpa adanya kemenangan yang instan,
Maka Moonton sudah selangkah lebih maju dan membantu memberantas para pemain yang ingin menang tanpa berusaha.
Jadi untuk kalian yang masih atau berpikir untuk menggunakan cheat, pikir-pikir lagi ya. (*)