Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama
Nextren.com – Media sosial raksasa, Facebook harus menghadapi tiga investigasi terkait pelanggaran keamanan dan privasi dalam sehari pada Kamis, (25/4/2019) kemarin.
Facebook masih menghadapi berbagai isu dan masalah terkait privasi beberapa bulan belakangan ini.
Melansir dari Techcrunch, Investigasi pertama datang dari otoritas perlindungan data Irlandia yang melihat pelanggaran ratusan juga password Facebook dan Instagram yang disimpan dalam bentuk teks di server.
Baca Juga : Waspada, Facebook Akui Simpan Jutaan Password Instagram Tak Ter-Enkripsi
Kejadian ini diakui Facebook beberapa hari lalu, tetapi Facebook mengklaim bahwa tidak ada penyalahgunaan password sampai saat ini.
Facebook akan diperiksa di bawah hukum undang-undang perlindungan data GDPR Eropa.
Pada kasus pertama ini, Facebook dituntut denda sebesar 4% dari pendapatan tahunannya, yang berarti miliaran dollar.
Kedua, Facebook diperiksa oleh pihak otoritas Kanada karena telah melanggar hukum privasi.
Kantor Privacy Commissioner of Canada bahkan berencana membaca Facebook ke pengadilan federal (negara).
Baca Juga : Terulang, 540 Juta Data Pengguna Facebook Diketahui Bocor ke Publik
Kasus ini muncul setelah peristiwa Cambridge Analytica menyeruak, menurut analisis otoritas Kanada, Facebook telah menyedot lebih dari 600 ribu profil warga Kanada.
Terakhir, Facebook diperiksa untuk ketiga kalinya di Amerika oleh Jaksa Agung New York, Letitia James.
James memeriksa Facebook karena menghapus kontak 1,5 juta pengguna Facebook melalui email verifikasi.
Dalam pernyataannya, James menyebutkan bahwa Facebook harus bertanggung jawab dan menghormati penggunanya, sementara mereka mendapatkan uang dari para penggunanya.
(*)