Google Tertibkan Puluhan Apps Berbahaya Dan Phishing Dari Play Store

Minggu, 03 Februari 2019 | 20:55
digitaltrends.com

Google hapus puluhan apps berbahaya yang mengandung penipuan dan phishing dari Play Store.

Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana

NexTren.com - Apps yang berasal dari toko resmi Android seperti Play Store ternyata tidak luput dari tangan hacker, ancaman keamanan, dan penipuan.

Hal ini terbukti dengan ditemukan dan dihapusnya puluhan apps dari Play Store, karena mengandung phishing dan iklan penipuan.

Tragisnya, beberapa apps tersebut telah diunduh oleh lebih dari 4 juta kali, membuat daftar korbannya begitu panjang.

Baca Juga : Hindari Perangkap Phishing Dari Hacker Dengan Mengikuti Kuis Ini

Laporan yang dibuat oleh blog firma keamanan cyber Trend Micro memperlihatkan setidaknya ada 29 apps untuk foto dan kamera yang memiliki ancaman keamanan tersebut.

Secara mengejutkan, sebanyak 11 apps dari semua apps berbahaya yang ditemukan tersebut telah diunduh sebanyak 100 ribu hingga 1 juta kali untuk setiap appsnya.

Bentuk penipuan yang digelar di sana juga beragam, misalnya membuat browser menampilkan iklan sebesar satu halaman ketika pengguna smartphone membukanya.

Ketika iklan tersebut diklik, baik secara sengaja maupun tidak, membuat apps lain akan diunduh secara diam-diam; dalam hal ini salah satunya adalah apps pemutar video porno berbayar.

Apps tersembunyi tersebut juga disimpan ke dalam perangkat tanpa menunjukkan ikon, sehingga tidak mudah untuk ditemukan dan dihapus.

Selain itu, apps tersebut juga menggunakan teknik yang mampu menyembunyikan dirinya dari perangkat pendeteksi Google yang berfungsi untuk menghapus apps jahat.

Ada pula apps yang menawarkan penggunanya untuk memperindah foto dengan cara mengunggahnya ke server mereka.

Baca Juga : Hacker Gunakan Game Fortnite Untuk Cuci Uang Pencurian Kartu Kredit

Naasnya, foto yang diunggah tidak bisa lagi diambil kembali dan kemungkinan besar akan digunakan hacker untuk gambar profile palsu di dalam serangan cyber.

Server yang digunakan juga disembunyikan dengan baik oleh hacker melalui beragam protokol dan kode enkripsi.

Begitu pula dengan apps yang mengumpulkan informasi pribadi pengguna smartphone, yang digunakan untuk phishing.

Semuanya menggunakan teknik enkripsi dan menyembunyikan archive yang sama dengan apps sebelumnya, sehingga tidak dapat ditemukan dan dihapus.

Pertanyaan yang paling memprihatinkan sebenarnya adalah mengapa Play Store sampai bisa kebobolan seperti ini, dan apps berbahaya bisa masuk di sana.

Tampaknya pengawasan di toko online Android milik Google tersebut perlu diperketat dan dipercanggih untuk menghadapi teknik baru yang digunakan oleh hacker masa kini.(*)

Editor : Kama

Sumber : Slashdot

Baca Lainnya