Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana
NexTren.com - Semakin pesatnya perkembangan AI (Artificial Intelligence) dalam menantang gamer profesional dalam bermain game tampaknyamendapatkan rekor baru.
Kali ini StarCraft II, game strategi yang telah lama dimainkandi dalam kejuaraan e-sports kelas dunia, berhasil dikuasai oleh DeepMind AI dari Google bernamaAlphaStar.
Pada pertandingan melawan dua tim gamer profesional yang terbagi ke dalam lima pertandingan untuk tiap tim, AlphaStar mendapatkan kemenangan sempurna.
Baca Juga : Seperti Apa Masa Depan Pemain Pro E-Sports? Yuk Hadiri Talkshow Ini
Pemain profesional StarCraft II yang bermain melawan AlphaStar adalah Grzegorz "Mana" Komincz dari Team Liquid dan Dario "TLO" Wunsch.
Menurut pemain tersebut, AI dari Google tersebut menggunakan strategi yang tidak biasa, sehingga sulit untuk membaca gerakannya.
Ternyata di dalam AlphaStar ada lima agen machine learning yang bertarung melawan dirinya sendiri, dan memiliki tujuan pembelajaran yang berbeda.
Itu sebabnya sangat sulit untuk membaca pergerakan strateginya, karena manusia biasanya hanya memiliki satu pembelajaran saja yang berasal dari pengalaman bermainnya.
Karena adanya lima "kepribadian" di dalam Ai tersebut, pemain pro tersebut merasa seakan melawan banyak orang dalam waktu bersamaan.
Pembelajaran yang dijalankan oleh AI tersebut juga memiliki pengalaman yang luar biasa, karena merekaseakan telah bermain selama 200 tahun tanpa henti.
Kemenangan AI tersebut ternyata adalah murni kepintaran strategi dan kemampuan manajemennya di dalam permainan.
Baca Juga : Framerate Game Rendah Malah Bikin Akurasi Senjata Di PUBG Lebih Baik
Ternyata AlphaStar beroperasi selayaknya manusia biasa, yaitu hanya memiliki kemampuan klik mouse dan aksi per menit (Action Per Minute atau APM) rata-rata 280m, ada di bawah pemain profesional.
Kelebihannya dari manusia adalah AI ini melihat arena permainan dari posisi zoom jauh, sehingga seluruh peta yangtelah dibukanya bisa dilihat secara bersamaan.
Sedangkan manusia harus melihat satu bagian saja dari peta karena ketidakmampuan otak manusia untuk memproses semua yang ada di peta secara bersamaan.
Jadi pada akhirnya, AlphaStar menang melawan pemain profesional StarCraft II bukan karena kelebihannya di APM, waktu reaksi, ataupun interfacenya, melainkan karena kemampuan strategimacro dan micro yang lebih baik.(*)