Ini Cara Hacker Sebarkan Ideologi ISIS Pakai Akun Twitter Terlantar

Kamis, 03 Januari 2019 | 18:28
sputniknews.com

Twitter kini digunakan oleh kelompok teroris ISIS sebagai tempat untuk sebarkan ideologi dan mendapatkan anggota baru.

Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana

NexTren.com - Media sosial merupakan tempat yang paling diincar oleh pihak tertentu untuk menyebarkan propaganda dan ideologinya.

Hal ini terbukti dengan ditemukannya bukti penggunaan akun Twitter yang sudah lama dan terlantar untuk menyebarkan ideologi teroris.

Melalui bantuan hacker yang berasal dari suporter ISIS, grup teroris tersebut berhasil mengambil alih akun lama yang masih memiliki ribuan, bahkan sampai puluhan ribu follower.

Baca Juga : Hacker Iran Berhasil Bobol Keamanan Berbasis Two Factor Authentication

Temuan ini ditemukan oleh peneliti keamanan cyber WauchulaGhost, dan cara yang digunakan oleh hacker tersebut juga bukanlah sesuatu yang baru.

Ternyata tidak sedikit akun terlantar yang ada di Twitter menggunakan alamat email yang telah habis masa berlakunya, atau memang tidak pernah ada.

Cara untuk membuat akun dengan menggunakan email yang sebenarnya tidak ada seperti ini memangsempat digunakan oleh pengguna Twitter, karena malas untuk membuatnya dan ingin cepat bercuit dengan temannya.

Lebih parahnya lagi, pengguna akun tersebut bahkan malas pula untuk mencari nama yang kreatif dan malahan menggunakan nama yang sama dengan emailnya.

Twitter juga tidak luput dari kesalahan, karena media sosial ini dahulu tidak melakukan konfirmasi email penggunanya selama kurang lebih 10 tahun lamanya.

Karena ini pula pengguna Twitter menjadi begitu banyak dan lingkungan media sosialnya menjadi tidak lagi sehat seperti yang terjadi saat ini.

Alamat email yang digunakan untuk membuat akun tersebut juga tidak disamarkan secara menyeluruh oleh Twitter, sehingga hacker dapat dengan mudah menebaknya.

Baca Juga : Dell Gagalkan Hacker Yang Berusaha Mengambil Informasi Konsumennya

Setelah menemukan alamat tersebut, hacker akan mengecek apakah emailnya benar-benar ada, dan bila tidak maka mereka yang akan membuatnya.

Kemudian akun Twitter yang akan digunakan akandireset passwordnya, dan konfirmasi password barunya akan terkirim ke email yang telah dibuat hacker tadi.

Akun yang telah diambil alih tersebut telah secara rutin mengeluarkan post berisi foto, video, dan teks yang mendorong ke dalam kekerasan.

Cara ini digunakan oleh ISIS untuk menggoyahkan keyakinan follower akun tersebut terhadap tatanan yang ada, dan pada akhirnya mengajak mereka untuk masuk ke dalam kelompok teroris tersebut.

Walaupun secara sekilas follower yang jumlahnya begitu banyak tersebut akan menjauhi ISIS, tetapi tidak semuanya menolak ideologi tersebut; dan jumlahnya tergolong banyak menurut TechCrunch.

Twitter menanggapi masalah ini dengan mematikan akun yang bersangkutan, tetapi akar permasalahnya yang berasal pada akun email yang bisa habis masa berlakunya, tampaknya masih sulit untuk diatasi.(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : TechCrunch, Engadget

Baca Lainnya