Diajak AS Boikot Huawei, Jerman Menolak Karena Alasan Kuat Ini

Selasa, 18 Desember 2018 | 21:15
freemalaysiatoday.com

Huawei

Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana

NexTren.com - Gelombangboikot Huawei yang dipelopori oleh Amerika Serikat dan telah diikuti oleh Australia, Selandia Baru, dan baru-baru ini Jepang, ternyata tidakdisetujui oleh Jerman.

Menurut laporan terbaru dari kantor surat kabat mingguan Spiegel, pemerintah Jerman menolak untuk ikut sertamembuat tembok pembatas yang menahan masuknya produk perusahaan teknologi raksasa dari China tersebut.

Alasannya juga sederhana sekali, pemerintah Jerman masih tidak menemukan adanya bukti dari tuduhan Amerika Serikat terhadap produk dari Huawei.

Baca Juga : Huawei Tetap Kuat Meskipun Diboikot Oleh Amerika Serikat Dan Sekutunya

Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat menuduh Huawei menyusupkan chip yang berguna untuk memata-matai komunikasi yang dilakukan di perangkatnya.

Karena dianggap sebagai ancaman keamanan cyber yang sangat serius, akhirnya setelah kontroversi mengenai kebenaran adanya chip tersebut di kongres Amerika Serikat, pemerintah negara adidaya tersebut mengambil langkah menolak masuknya produk Huawei.

Tidak sampai di situ saja, Amerika juga mendesak negara lain, terutama negara sekutunya untuk ikut serta menolak produk dari perusahaan asal China ini.

Menanggapi desakan tersebut, Arne Schoenbohm selaku kepala dari Germany Federal Office for Information Security menyatakan untuk melakukan tindakan serius seperti itu, dibutuhkan bukti yang kuat.

Hingga saat ini, pihaknya tidak menemukan adanya chip yang diklaim sebagai alat spionase untuk mengirimkan data ke Beijing.

Bukan hanya pihak pemerintah saja yang menyatakan demikian, eksekutif perusahaan telekomunikasi di negara tersebut juga tidak menemukan buktinya.

Entah tuduhan tersebut hanya sekedar langkah Amerika untuk melemahkan China dalam perang perdagangan antara kedua negara, masih belum bisa dipastikan.

Baca Juga : Jepang Keluarkan Larangan Untuk Gunakan Jaringan Huawei Di Negaranya

Apalagi sebelum adanya tuduhan tersebut, administrasi Trump sempat berencana untuk menaikkan biaya tarif untuk produk China.

Artinya, semua produk yang dibuat dari China, termasuk di dalamnya iPhone, harganya akan melonjak naik secara drastis.

Bahkan perusahaan raksasa Alibaba asal China yang sebelumnya sempatmemberikan janji untuk membuka lapangan pekerjaan baru berskala besar di Amerika, tidak jadi mewujudkan kesepakatan tersebut.

Dari sana, keadaan semakin memanas secara politik, dan Huawei yang merupakan perusahaan global terkemuka di China menjadi target baru Amerika. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : Slashdot

Baca Lainnya