Nilai Bitcoin Makin Anjlok Bahkan Diprediksi Mati, Ini Penyebabnya

Minggu, 09 Desember 2018 | 17:00
ethereumworldnews.com

Nilai Bitcoin semakin terpuruk.

Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana

NexTren.com - Tragedi yang menimpa Bitcoin ternyata belum selesai, dengannilainya yang semakin terpuruk pada penutupan pasar Jumat lalu.

Setelah sebelumnya nilainya mencapai $3577 pada akhir November lalu, kini uang digital tersebut harganya semakin rendah lagi.

Menurut laporan dari MarketWatch, Jumat lalu nilai Bitcoin anjlok mencapai $3230 padaKraken Exchange, menjadikannya yang terendah dalam 15 bulan.

Baca Juga : Terpuruknya Nilai Bitcoin Pada November 2018 Menghantam Penambang

Padahal biladibandingkan dengan saat yang sama pada tahun lalu, Bitcoin mencapai angka tertingginya, yaitu $20.000 pada Desember 2017 dan hal ini pula yang memulai demam cryptocurrency secara global.

Setidaknya semenjak akhir November lalu, nilainya jatuh sebesar 10% dan pengaruhnya juga meluas pada mata uang digital lain.

Dilaporkan mata uang lain seperti Ripple/XRP,ethereum, stellar, lotecoin, dan masih banyak cryptocurrency lainnya terkena dampaknya, yaitu nilainya turun.

Hal yang cukup membingungkan adalah hanya sedikit kepastian mengenai mengapa hal ini bisa terjadi, dan selebihnya spekulasi.

Satu kemungkinan yang menyebabkan terjadinyamarket crash tersebut adalah peringatan dari salah satu anggota Security and Exchange Commision (SEC).

Anggota SEC tersebutmemberikan peringatan pada akhir minggu lalu mengenai usahanya untuk membujuk anggota SEC lainnya.

Bujukannya sendiri adalah untuk menyetujui kucuran dana perdagangan dan exchange untuk menstabilkan nilai Bitcoin.

Baca Juga : Nilai Bitcoin Kembali Terperosok Semakin Dalam, Kini Di Bawah $4000

Ironisnya, setidaknya dua pertiga dari manajer keuangan yang disurvei oleh firma manajemen asset Natixis masihhidup dalam angan-angan bahwa Bitcoin masih aman-aman saja.

Ternyata tidak semua berpendapat sama, seperti yang diungkapkan oleh salah satu CEO firma manajemen keuangan dengan asset lebih dari $32 milyar.

Menurutnya, Bitcoin sudah mati dan saat ini sedang terjun bebas menuju kematiannya saat nantinya membentur tanah.

Tentu saja dia tidak menyalahkan teknologiBlockchain yang mentenagai cryptocurrency, seperti Bitcoin dan mata uang lainnya.

Blockchain adalahpemain utama untuk melangkah keluar dari transaksi tradisional, mengubahnyamenuju manajemen rantai supply dan membuat semuanya menjadi lebih mudah berkembang.(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : Slashdot

Baca Lainnya