Laporan Wartawan NexTren, Rezky Amaliah
NexTren.com -Seorang pelajar tingkat sekolah menengah di Aleksandria, Mesir tega membunuh gurunya sendiri karena sering main PUBG.
Siswa tersebut mengaku terinspirasi oleh permainan PUBG, seperti yang diberitakan oleh sejumlah media di Timur Tengah.
Seif el-Din, yang baru berusia 16 tahun menikam hingga tewas seorang guru perempuannya ketika ia sedang mengikuti les privat di rumah guru tersebut pada Jumat pekan lalu.
Baca Juga : PUBG Akhirnya Resmi Hadir Di PlayStation 4 Pada Desember 2018
Kepada polisi, pemuda itu mengaku hanya ingin meniru karakter-karakter dalam game PUBG.
Ironisnya, ia melakukan kejahatan itu di hari ulang tahunnya sendiri.
Menanggapi kasus tersebut, Kementerian Dalam Negeri Mesir mengunggah sebuah video di YouTube, yang di dalamnya menunjukkan wajah Seif el-Din.
Dalam video itu, pemerintah Mesir juga mendesak agar para orang tua mengawasi kegiatan anak-anak mereka di dunia maya.
Baca Juga : Google Hapus 13 Aplikasi dari Play Store karena Dianggap Berbahaya
Menurut para pemerintah, banyak konten online yang mendukung terorisme, perilaku kriminal, dan mendorong aksi bunuh diri.
Akibat insiden itu, para anggota parlemen Mesir kini mempertimbangkan memblokir PUBG di negeri Piramida tersebut.
Game besutan perusahaan Cina itu dinilai mendorong para remaja melakukan kekerasan dan tindakan kriminal lainnya.
"Anak-anak muda kita belajar melakukan kekerasan dari permainan seperti ini," kata Ahmed Badawi, anggota parlemen yang juga kepala komite komunikasi di dewan perwakilan rakyat Mesir.
PUBG sendiri memang sangat digemari dan banyak dimainkan oleh kaum muda Timur Tengah.
Baca Juga : Game PUBG Banyak Keluhan, Ini 6 Perbaikan di Situs 'Fix PUBG'
Ini bukan pertama kali PUBG menuaikontroversi.
Pada akhir Oktober lalu seorang pemuda di wilayah Kurdistan menembak temannya sendiri hingga tewas karena terinspirasi game PUBG.
Akibatnya majelis ulama setempat mengeluarkan fatwa haram terhadap game tersebut.
Diharapkan tetaplah bijak dalam menanggapi sebuah game.
Bijaklah dalam memilah apa dan mengadaptasi berbagai konten di dunia maya ke dunia nyata.(*)