ZTE Siap Bantu Proses Persiapan Jaringan 5G di Indonesia Agar Lancar

Minggu, 08 April 2018 | 14:40
ZTE

ZTE akan membantu para operator dan pemerintah Indonesia untuk mempersiapkan jaringan 5G

Laporan Wartawan Nextren, Kama Adritya

Nextren.grid.id -ZTE Corporation, penyedia solusi telekomunikasi, enterprise dan teknologi konsumen untuk internet mobile, memamerkan berbagai inovasi 5G pertama di dunia ke Indonesia melalui ajangLeading 5G Tour 2018.

Sebagai perusahaan yang memiliki 4.123 paten telekomunikasi di tahun 2016, ZTE mengadakan Leading 5G Tour 2018.

(BACA:Esok Hari, Facebook Siap Beberkan Akun Indonesia yang Dicuri Datanya)

Di mana Indonesia adalah negara pertama yang dikunjunginya untuk region Asia. Dalam acara ini, ZTE membawa berbagai inovasi teknologi 5G yang diluncurkan di Mobile World Congress 2018 di Barcelona, Spanyol.

Solusi-solusi baru ini menandai kepemimpinan ZTE dalam Komersialisasi Solusi 5G, dengan mitra yang tersebar di lebih dari 20 operator telekomunikasi di dunia, termasuk China Mobile, China Unicom, China Telecom, T-Mobile, Wind Tre di Italia, Telenet di Belgia, VEON, U Mobile di Malaysia dan KT di Korea Selatan.

ZTE juga bermitra dengan grup Ooredoo untuk merintis komersialisasi 5G di MENA, yang sudah diresmikan melalui penandatanganan MoU di MWC 2018.

Pre5G Merintis Jalan Memasuki Era 5G

ZTE berencana untuk membantu Indonesia dalam mempersiapkan diri untuk menyambut teknologi 5G yang sudah sedemikian dekat. Untuk itu ZTE memberikan solusi Pre5G untuk pemerintah maupun para penggiat industri telekomunikasi di Indonesia.

Peluncuran solusi Pre5G meningkatkan kemampuan LTE dan juga merintis jalan ke 5G, menjembatani dua teknologi ini agar mampu memberikan layanan baru. Pre5G juga mampu memberi pengalaman yang didukung jaringan 4G UE yang lama.

Keuntungan Pre5G antara lain memberikan lebar data selular yang melampaui kecepatan Gbps untuk layanan jenis eMBB, menurunkan OPEX jaringan yang sudah ada dan memastikan evolusi yang mulus ke 5G menggunakan solusi core tervirtualisasi dan cloud RAN.

Pre5G juga akan membantu operator menyediakan layanan yang serupa dengan 5G. Jadi, solusi ini juga dapat memberikan keuntungan pada jaringan yang sudah ada saat ini, seperti jaringan 4G maupun 3G yang sudah lebih dulu masuk di Indonesia.

(BACA:Gratiskan Nonton YouTube dan iFlix Setahun Penuh, Apa XL Tak Rugi?)

End-to-End IoDT Test Pertama di Dunia dengan standar 3GPP 5G NR Terbaru

Setelah sukses memperkenalkan solusi 5G dan Pre5G ke Indonesia tahun lalu, ZTE kini membawa test end-to-end untuk interoperabilitas yang berdasarkan standar 3GPP NR untuk membuktikan keunggulannya di bidang 5G.

Kerjasama antar sistem 5G air-interface yang didasarkan pada standar 3GPP R15 ini pertama kali dilakukan oleh ZTE, China Mobile dan Qualcomm pada bulan November 2017, di laboratorium inovasi gabungan China Mobile. Uji ini meliputi base station koemrsial 5G air-interface sub-6GHz, dan mampu mencapai kecepatan UE tunggal hingga 1.4Gbps dan latensi 0.04ms.

Kesuksesan sistem air-interface ini merupakan batu loncatan yang vital untuk komersialisasi teknologi sistem 5G air-interface yang baru, sehingga mendorong jaringan 5G untuk memenuhi standar 3GPP. Untuk inovasi teknologi yang end-to-end ini, ZTE diganjar penghargaan “Best Technology Innovation for 5G” di MWC 2018.

(BACA:Bea Cukai Tiongkok Tangkap Pelaku Penyelundupan iPhone dengan Drone)

Uji Lapangan 5G Sub-6GHz Pertama di Dunia

Masalah utama yang dihadapi operator adalah luas jangkauan sinyal, inilah mengapa ZTE dan China Mobile melakukan uji lapangan 5G 3.5GHz pertama di Guangzhou.

Uji ini merupakan solusi lengkap, yang mencakup 5G Core network, base station dan UE. Bulan Juni 2017, situs pra-komersial pertama untuk 5G sub-6GHz diresmikan, dengan kecepatan puncak mencapai 2Gbps dalam lingkungan pra-komersial.

Di bulan November, ZTE dan China Mobile melakukan uji bersama untuk jangkauan sinyal kontinyu dari beberapa base station, yang mampu memberikan jangkauan 5G NR secara terus-menerus.

Produk 5G Komersial End-to-End yang Lengkap

Sebagai pemimpin di bidang teknologi, ZTE memiliki portfolio produk komersial 5G yang siap untuk operator di tahun 2019, termasuk mmWave dan perangkat akses 5G Sub-6GHz, solusi 5G bearer yang beraneka ragam, dan perangkat core network 5G yang fleksibel serta berkinerja sangat tinggi.

Untuk akses radio 5G, ZTE memberikan pilihan base station 5G generasi baru yang lengkap, misalnya AAU untuk 5G high frequency atau low frequency, NG BBU dengan kapasitas terbesar di industri, atau RRU dual-mode 4G/5G pertama.

Untuk 5G bearer, ZTE meluncurkan solusi Flexhaul 5G yang meliputi perangkat 1U pertama di dunia yang mendukung antarmuka 10GE, 25GE dan 100GE, serta platform 5G TB-level pertama di industri.

(BACA:Spesifikasi Evercoss Xtream 1 Plus, Android Dual Kamera Rp 900 Ribuan)

Mempercepat Kematangan Industri 5G: ZTE Meluncurkan Lima Solusi Berkabel di MWC 2018

5G akan membawa banyak perubahan di arsitektur dan model bisnis jaringan, bergantung pada jaringan fix dan juga mobile, oleh karena itu ZTE meluncurkan lima solusi jaringan kabel baru di MWC2018:

(BACA:Cara Hapus Akun Facebook Secara Permanen, Mudah dan Tak Bikin Repot)

Keuntungan dari 5G, selain menawarkan penerapan mudah dan fleskibel, juga terstandarisasi untuk mengakselerasi inovasi, serta membantu operator terhindar dari upgrade berkala setiap jaringan wireless dan jaringan inti, yang bisa mengurangi TCO (biaya) cukup besar.

ZTE juga meluncurkan solusi Big Video yang bisa menjadi jawaban atas kecepatan unduh yang lambat, atau latensi tinggi yang sering ditemui sebagian orang.

Solusi baru ZTE ini meliputi MEC CDN yang bisa mempercepat unduh, dengan mempertahankan latensi rendah. Arsitektur Internet baru berdasar ICN/CCN akan mampu menangani informasi dan koneksi yang berlebih dan solusi Cloud STB akan menjamin peningkatan layanan serta menghemat TCO bagi operator.

(BACA:ChatWatch, Aplikasi Mata-Mata yang Masih Berkeliaran di Android)

“Dengan inovasi 5G kami, harapannya kami dapat terus bermitra dengan operator telekomunikasi di Indonesia untuk membawa teknologi jaringan mereka ke tingkat lanjut,”kata Benjamin Bai, Marketing Director ZTE Indonesia. (*)

Tag

Editor : Kama