Infinix Zero 5 Dituduh Produk Bodong oleh Seorang Gadget Blogger

Senin, 26 Maret 2018 | 13:25
Nextren

Infinix Zero 5

Laporan Wartawan Nextren, Husna Rahmayunita

Nextren.grid.id – Sebagai negara dengan penduduk yang besar, Indonesia ramai didatangi produk baru.

Seperti halnya dengan produk elektronik berupa perangkat seluler (hape).

Berbagai merk hape, baik yang diproduksi di Tiongkok, Korea Selatan atau negara lain rajin memasuki pasar gadget tanah air.

Infinix, suatu vendor asal Tiongkok pun tak ingin kalah menjual handset agar dibidik calon pembeli Indonesia.

(BACA:REVIEW - Pacific Rim Uprising: Kembalinya Robot Besar Demi Franchise)

Sayangnya, kabar kurang sedap menimpa perusahaan tersebut.

Berita muncul dari cuitan seorang blogger gadget ternama Herry SW dalam akun twitter @herrysw.

Harry yang notabene ahli menilai sebuah gadget, menuduh sebuah produk Infinix bohong dan nakal.

Setelah ditelusuri, ternyata produk yang dimaksud adalah Infinix Zero 5.

(BACA:Harga Asus Zenfone Max Plus (M1) Terbaru di Toko Online Indonesia)

Perangkat tersebut resmi masuk ke Indonesia pada tanggal 25 Januari 2018 dan ditujukan untuk kelas menengah.

Tuduhan @herrysw yang diunggah pada 26 Maret 2017 tersebut tentunya menggemparkan penggemar Infinix di Indonesia.

Bukan tanpa alasan, blogger gadget itu mengeluarkan pernyataan yang cukup berani.

Dari hasil penelusuran, akun @herrysw pada 24 Maret 2018 lalu menuliskan alasan mengapa Infinix Zero 5 dikatakan nakal.

(BACA:Xiaomi Redmi Note 5 Pro dan Xiaomi Mi A1, Lebih Mantap Mana?)

twitter @herrysw

Infinix Zero 5

Pertama, ponsel tersebut kalau lolos TKDN dari jalur hardware saja, artinya semua komponen harusnya dirakit di Indonesia.

Kedua, Lazada menjual Infinix Zero 5 dengan tulisan “Made in China” namun kartu garansi dikeluarkan di Indonesia.

Jadi bisa disimpulkan jika, Infinix Hot 5 melanggar regulasi lolos Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

Pantas jika kemudian @herrysw akan meninjau kembali status Infinix Hot 5 pada 26 September 2018 mendatang. (*)

Tag

Editor : Kama