Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana
NexTren.com - Metode canggih yang digunakan oleh orang saat ini adalah sidik jari dan retina, yang dikatakan lebih aman dibandingkan rentetan hurif yang diketik.
Namun peneliti ini memiliki pendapat yang berbeda, karena mereka telah berhasil menemukan cara lain yang jauh lebih unik dan aman.
Cara yang digunakan adalah dengan gelombang otak manusia, yang menurut laporan mereka unik untuk tiap manusia, dan tidak bisa dipalsukan.
Baca Juga : Honda Dan Tiga Universitas Teknologi Kembangkan AI Yang Bisa Belajar
Penelitian tersebut dilakukan oleh Wenyao Xu dan Feng Lin, yang menjabat sebagai asisten profesorbidangComputer Science and Engineering di University of Buffalo dan The State University of New York.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh tim mereka, melalui hasil kerjasama dengan kolaborator daru institusi lain selama bertahun-tahun, ditemukan bahwa gelombang otak manusia menghasilkan biometrik yang unik.
Keunikan tersebut terjadi ketika otak manusia dihadapkan pada pemicu tertentu, yang hasilnya akan berbeda untuk tiap individu.
Ketika seseorang melihat foto atau mendengarkanmusik tertentu, makaotaknya akan menghasilkan gelombang listrik yang bisa diukur menggunakan sensor.
Respon tersebut akan selalu sama untuk seorang manusia, sehingga bisa dijadikan sebagai patokan biometrik yang tetap seperti sidik jari dan retina.
Namun bila foto dan musik yang sama diberikan kepada manusia lain, maka gelombang otak yang dihasilkannya akan berbeda dengan individu lain.
Terlebih lagi respon yang diberikan tidak bisa diatur secara sadar, karena semuanya terjadi tanpa sepengetahuan manusia itu sendiri.