Follow Us

Internet 5G di Indonesia Diprediksi Mulai Tahun 2020, Kecepatannya 1 Gbps

None - Selasa, 30 Oktober 2018 | 16:13
Ilustrasi 5G
Tribunnews

Ilustrasi 5G

Nextren.com - Dewasa ini, semua operator mengklaim sudah punya jaringan 4G yang makin luas dan merata di sebagian besar wilayah Indonesia.Operator seluler Smartfren jug amengklaim sudah menggelar jaringan 4G di lebih dari 200 kota di seluruh daerah operasionalnya di Indonesia. Jaringan 4G Plus ikut digeber di kota-kota besar utama dan menjanjikan kecepatan downlink hingga 198 Mbps dalam kondisi ideal. Vice President Technology Relations and Special Project Smartfren, Munir Syahda Prabowo mengatakan, teknologi jaringan 4G Plus sebenarnya sama dengan 4G, namun fitur-fiturnya lebih lengkap.

Baca Juga : Realme C1 Resmi Dijual Hari ini, Terjual 10.000 Unit dalam 40 Detik!Kelengkapan fitur seperti Carrier Agregation, small cell, MIMO, QAM, beam forming, dan full duplex ini sengaja disiapkan untuk menyambut kedatangan jaringan seluler generasi ke-5 alias 5G. Meski demikian, Munir mengatakan hal itu tidak serta merta berarti teknologi 5G akan langsung diadopsi oleh Smartfren, karena masih banyak faktor penentu yang kesiapannya masih belum jelas. Misalnya saja, terkait backend jaringan yang mesti mampu menyokong kecepatan transfer data sangat besar, agar bisa memberikan lompatan berarti ke 5G. “Contohnya, kecepatan 198 Mbps dari 4G Plus Smartfren tadi, hanya sepersepuluh tuntutan kecepatan 5G yang berada di kisaran 1 Gbps hingga 10 Gbps atau lebih,” ujar Munir di sela rangkaian acara 4G Plus Network Experience Smartfren di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (24/10/2018).

Baca Juga : Pesawat Jatuh, Kenapa Black Box Menjadi Barang Paling Dicari?

Menurut Munir, berbeda dari negara-negara maju yang sudah lebih siap untuk menggelar 4G, ketersediaan backend untuk mendukung internet berkecepatan tinggi di Indonesia saat ini masih sangat kurang. Dia memperkirakan masih butuh waktu beberapa tahun sebelum 5G bisa realistis diterapkan di Tanah Air. “Prediksi saya, Indonesia baru akan mulai mengadopsi 5G pada 2020.""Itu pun belum secara meluas karena ketersediaannya mesti didukung infrastruktur memadai. Backend mau tak mau harus mengikuti,” kata Munir.

Baca Juga : Twitter Bakal Hapus Ikon Like dan Menggantikannya dengan BookmarksDi luar backend, Munir mengatakan perangkat infrasuktur Smartfren sudah lebih siap untuk mendukung 5G karena fitur-fitur yang diperlukan sebagian sudah ada di jaringan 4G Plus besutan sang operator. Namun masih perlu dilihat kembali apakah kebutuhan jaringan 5G nantinya akan bisa disokong oleh peralatan yang sudah ada. Dia mencontohkan penggunaan band frekuensi 5G di Indonesia yang masih belum jelas ketentuannya. Apabila nanti masih mirip dengan jaringan 4G Plus, maka Smartfren -misalnya- mungkin tak perlu mengganti radio pemancar di BTS. “Tapi kalau perbedaannya terlalu jauh, adjustment tetap perlu,” imbuh Munir.

Baca Juga : OnePlus 6T Resmi Meluncur, Fingerprint in Display Tersedia 3 Varian

The next frontier Dari sisi konsumen, seperti teknologi-teknologi jaringan 3G dan 4G sebelumnya, ekosistem 5G perlu pula didukung oleh ketersediaan handset atau perangkat lain yang mendukung pemakaian jaringan seluler generasi ke-5 tersebut.Sementara, hingga saat ini belum satu pun handset 5G yang sudah tersedia di pasaran.Meski sejumlah vendor seperti Huawei sudah memberi ancang-ancang bakal melepas smartphone dengan dukungan 5G pada 2019 mendatang. Teknologi 5G memiliki banyak kelebihan dibandingkan 4G.

Baca Juga : Google Dikabarkan Akan Hadirkan Fitur Play Pass di Play StoreMisalnya latency yang sangat kecil.Hal itu membuka kemungkinan skenario pemakaian machine-to-machine (M2M) untuk perangkat-perangkat Internet of Things (IoT) dan otomatisasi seperti kendaraan swakemudi. Chief Brand Officer Smartfren Roberto Saputra mengatakan teknologi 5G nanti akan membuka “the next frontier” alias lahan bisnis baru bagi para pelaku industri telekomunikasi.

Baca Juga : Robot Akan Digunakan Untuk Membuat Robot Lain Di Pabrik Shanghai Ini

Namun, lagi-lagi ini kembali lagi pada use case apa yang akan mengemuka. Misalnya, siapa yang akan menggunakan mobil swakemudi nanti dan apa peruntukannya? “Pasar 5G ini nanti mungkin akan lebih dulu mengarah ke M2M dan automation.""Tapi itu nanti karena kita harus lihat dulu. Kalau untuk retail (konsumen umum, handset), 4G sudah menyediakan coverage yang bagus dan speed cepat.""Untuk sekarang kami fokus mengembangkan jaringan 4G kami,” ujar Roberto. (*)

(Oik Yusuf)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertimbangan Smartfren Sebelum Adopsi 5G"

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest