Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Startup SoCash Bikin Tandingan ATM, Ambil Uang Cukup di Toko Biasa

None - Sabtu, 12 Januari 2019 | 20:59
Ilustrasi mengambil uang tunai di ATM
iStockphoto

Ilustrasi mengambil uang tunai di ATM

Nextren.com - Perusahaan teknologi penarikan uang tunai, SoCash berencana meluncur di Indonesia dalam bentuk beta pada Mei mendatang. Rendahnya tingkat inklusi keuangan di tanah air jadi pangsa pasar menjanjikan bagi start up asal Singapura ini.Untuk menggarap pasar Indonesia, SoCash telah menyiapkan modal US$ 2 juta. Dalam dua tahun, SoCash pasang target dapat menggandeng 5.000 toko sebagai merchant.

Baca Juga : Tarif Lebih Ramah, Aplikasi Bonceng Punya Layanan Bungkus dan BingkisCukup datang ke merchant terdaftar, para pengguna SoCash dapat mengambil uang tunai tanpa perlu mendatangi mesin ATM atau gerai money changer.Hari Sivan, CEO SoCash bilang di tahap awal perusahaannya mengincar lokasi merchant di wilayah outer Jakarta, Tangerang dan Bekasi. “Kami sudah bicara dengan 460 toko, untuk tahun ini targetnya ada 500 merchant yang bekerjasama, saat ini sudah ada 250 toko yang setuju bekerjasama,” ujar Sivan di Jakarta, Kamis (10/1).Melalui aplikasi besutannya, start up financial tehcnology (fintech) ini dapat mengubah sebuah toko menjadi tempat mengambil uang tunai dan mentransfer uang ke rekening bank.

Baca Juga : Aplikasi Untuk Berhenti Merokok Ini Bisa Hitung Uang Yang Dihemat

Aplikasi SoCash juga membantu pemilik toko memperoleh pemasukan tambahan. Karena, mereka akan mendapatkan komisi untuk setiap transaksi tarik tunai dan transfer uang ke rekening bank.Rencananya, di Indonesia SoCash akan menggandeng warung ritel alternatif di luar jaringan Alfamart dan Indomaret. Agar makin atraktif, SoCash juga melakukan sejumlah program promosi bagi para pemilik toko.

Baca Juga : Aplikasi Cicil untuk Mahasiswa, Bisa Kredit Laptop Hingga Biaya Kuliah

aplikasi SoCash
Google Play

aplikasi SoCash

"Di Singapura kami mengadakan promosi untuk mengajak orang mengunjuki toko ritel tersebut, seperti membeli soft drink dengan potongan harga," kata Sivan. SoCash telah membukukan transaksi 110.000 per bulan. Tiap transaksi pengguna mencairkan uang senilai US$ 40 hingga US$ 50. Secara total, di Singapura penarikan uang tunai lewat mesin ATM S$90 juta per bulan. Meski pemerintah tengah gencar menggalakkan program cashless society, Sivan optimis SoCash dapat diterima di pasar Indonesia lantaran penarikan uang di ATM masih tumbuh.

Baca Juga : Kamu Jomblo dan Lagi Cari Pacar? Coba Pakai Aplikasi Gratis Ini

Berdasarkan laporan The G4S World Cash Report, sepanjang tahun 2012 hingga 2016, peredaran uang tunai tumbuh 53,1%.

Sementara data bank sentral mencatat penggunaan uang tunai di Indonesia mencapai Rp 472 triliun pada 2017 silam. Memang, SoCash menawarkan biaya lebih rendah bagi bank dalam mendistribusikan uang tunai. Sebagai gambaran, umumnya satu bank membutuhkan biaya Rp 90 juta hingga Rp 100 juta untuk membeli satu unit mesin ATM.

Baca Juga : Aplikasi Pinjaman Online Do-It Modali 1000 Tukang Sayur Agar Lepas Dari RentenirBelum lagi biaya untuk menyewa lahan di lokasi ATM dan biaya distribusi uang tunai. Nah, SoCash mengklaim bank dapat menghemat biaya sebesar 50% dengan menggunakan platform-nya.Sivan bilang, ada tiga bank besar yang tertarik bekerjasama dengan SoCash. “Ada tiga dari lima top bank tertarik bekerjasama, karena mereka ingin ekspansi ke digital banking,” ujar dia.

Baca Juga : Transportasi Online Bistar Bebaskan Seragam dan Tarif, Target 20 RIbu Driver

Selain atraktif bagi industri perbankan, SoCash juga punya potensi manggaet konsumen. Sivan menyebut bank di Indonesia masih mengutip biaya dari setiap transaksi, konsumennya jadi celah bagi SoCash mengambil posisi di pasar. Dengan kerjasama ini, konsumen bank dapat mengambil tunai tanpa tanpa biaya sama sekali.Incar fundraisingSambil menjajal pasar Indonesia, SoCash tetap mengincar pendanaan baru.

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x