Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana
NexTren.com - Ancaman drone terhadap infrastruktur perkotaan ternyata bukanlah sesuatu yang bisa ditertawakan; terbukti dengan insiden bandara Gatwick di London beberapa waktu lalu.
Karena ada orang yang melakukan teror dengan menerbangkan drone di daerah landasan pacu pesawat, penerbangan di bandara tersibuk kedua di London tersebut dibatalkan.
Akibatnya, banyak penumpang yang gagal diterbangkan di musim liburan tersebut bahkan sampai dipindahkan ke bandara lain.
Baca Juga : Kepolisian New York Tebar Pasukan Drone Untuk Amankan Malam Tahun Baru
Sekilas masalah drone tersebut tidak terlalu serius, bahkan bisa dikatakan seperti orang yang sedang bercanda saja.
Namunpotensi bencananya sangat besar, karena perangkat keras seperti drone bisa menghancurkan baling-baling di dalam turbin pesawat dan membuatnya jatuh.
Pada insiden Gatwick, pelakunya memang berniat untuk mengacaukan penerbangan karena mereka berhasil melarikan diri ketika dikejar polisi.
Setelah itu, mereka akan kembali menerbangkan drone untuk kembali mengacaukan penerbangan di sana.
Barulah tiga hari kemudian setelah pihak militer Inggris membawa sistem anti-drone buatan Israel, penerbangan bisa kembali normal.
Hantaman keras akibat insiden tersebut membangunkan kesadaran pihak bandara akan bahaya teror drone, sehingga bandara Gatwick dan juga Heathrow di London langsung memasang sistem anti-drone.
Kedua bandara tersebut menghabiskan biaya hingga jutaan Poundsterling demi memasang sistem yang mampu mengacaukan sinyal yang diterima drone tersebut.