Follow Us

Kendalikan TV Pakai Gelombang Otak Bakal Terwujud Lewat Teknologi Samsung

David Novan Buana - Senin, 12 November 2018 | 23:38
Samsung TV
Samsung

Samsung TV

Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana

NexTren.com - Saat ini remote control adalah perpanjangan tangan terbaik untuk mengendalikan televisi dari jauh.

Namun hal ini tampaknya akan digeser dengan adanya laporan mengenai pengembangan teknologi baru dari Samsung.

Melalui teknologi tersebut, pengguna televisi nantinya akan bisa mengendalikan bukan lagi dengan remote control, tetapi dengan gelombang otak.

Baca Juga : Teknologi Drone Terbaru Bisa Petakan Hutan Tanpa Bantuan GPS

Pengembangan teknologi ini tentu saja sangat menggembirakan, terutama untuk pengguna televisi yang mengalami kelumpuhan atau difabel.

Benar saja, ternyata tujuan utama dari dikembangkannya metode pengendalian baru ini adalah untuk pengguna yang tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya.

Melalui pengembangan yang dinamakan Project Pontis ini, Samsung menggabungkan beberapa teknik untuk mengenali gelombang listrik dari otak.

Pengguna akan diberikan alat sensor di kepalanya, dan di sana akan ditempatkan sekitar 64 buah sensor untuk mengenali pola gelombang otak.

Selain itu, ada pula perangkat yang bisa mengenali gerakan bola mata, supaya apa yang dilihat pengguna akan diterjemahkan sebagai pointer di televisi.

Saat ini, pengembangan proyek ini baru bisa mengenali keinginan penggunanya untuk mengganti channel dan volume.

Namun menurut Martin Kathriner selaku Head of Public Affair Samsung Electronic Switzerland GmbH, perangkat ini masih butuh banyak penelitian lebih lanjut.

Baca Juga : Teknologi Implan Berhasil Bikin Tiga Orang Difabel Berjalan Lagi

Karena saat ini perangkat kerasnya hanya bisa menangkap gelombang otak setelah permukaan kepala yang bersentuhan dengan sensor diberi gel khusus.

Tentunya cara ini akan sangat tidak nyaman untuk digunakan, dan juga tidak praktis untuk penggunaan setiap hari.

Namun bila teknologi ini sudah matang, maka aplikasinya tidak akan terbatas pada pengganti remote control di televisi saja.

Bisa jadi pula teknologi ini digunakan untuk pengendalian kendaraan tanpa setir, atau bahkan untuk bermain game.(*)

Source : HardOCP

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest