Follow Us

75 Persen Transaksi Online di Asia Tenggara Pakai Aplikasi Hape

Wahyu Subyanto - Sabtu, 10 November 2018 | 15:08
Belanja Online di Situs Luar Negeri
acehgoonline.com

Belanja Online di Situs Luar Negeri

Nextren.com - Dominasi ponsel saat ini telah banyak mengubah pola perilaku konsumen dalam beberapa aspek, termasuk dalam berbelanja di platform e-commerce. Google dan Temasek memperkirakan lebih dari 90% pengguna internet di Asia Tenggara menggunakan telepon pintar (smartphone) sebagai perangkat utama.

Disamping itu, studi e-commerce dari Frost & Sullivan’s juga menguatkan bahwa saat ini terjadi peningkatan tren konsumen yang semakin suka menggunakan aplikasi mobile.Berdasarkan studi Shopback baru-baru ini, terkait dominasi aplikasi ponsel di industri e-commerce, aplikasi ponsel menyumbang traffic paling banyak di platform e-commerce saat ini.

Baca Juga : Harga Barang Mulai Rp 11 Rupiah di Shopee Saat Flash Sale 11 NovemberMunculnya fitur inovasi di platform e-commerce guna menciptakan aktivitas lain selain melakukan pembelian, menjadi salah satu alasan peningkatan traffic melalui aplikasi ponsel. Seperti, Shopee Shake, yang mengharuskan pengguna untuk menggoyangkan perangkat seluler mereka secepat mungkin. Hingga saat ini, tercatat lebih dari 100.000 pengguna berpartisipasi hanya dalam beberapa hari setelah peluncurannya. Selain itu, ada fitur Slash it dari Lazada, yang diluncurkan bersamaan pada Shopfest di September 2018.

Baca Juga : Tipe Hape Terbanyak Dipakai di Indonesia Tahun 2018, Samsung dan Xiaomi Mendominasi

Fitur ini membuat pengguna mengajak lebih banyak temannya untuk mendapatkan lebih banyak potongan hargaIndra Yonathan, Country Head of Shopback Indonesia mengatakan bahwa selain meningkatkan traffic di platform e-commerce, aplikasi ponsel juga terbukti mampu meningkatkan volume pemesanan secara online. “Data transaksi Shopback menunjukkan, aplikasi ponsel menyumbang ¾ volume pemesanan secara online. Dari lima negara di database Shopback, Indonesia tercatat sebagai negara kedua yang menampilkan preferensi terkuat dalam hal pembelian melalui aplikasi mobile, setelah Thailand,” ujar Indra kepada Nextren dalam keterangan tertulisnya.Disamping itu, menurut Yonathan, peningkatan volume pemesanan di platform e-commerce juga tidak lepas dari beragam inovasi pemasaran dari pelaku e-commerce, seperti pelaksanaan festival belanja online.

Baca Juga : Mau Tahu Kenapa Hape Jepang Banyak Berlabel DOCOMO?“Beragam jenis festival belanja dari pelaku e-commerce, yang menawarkan promo khusus serta potongan harga, masih menjadi bagian penting bagi para pelaku online ritel, seperti festival belanja 11.11 dan Harbolnas pada 12 Desember mendatang.""Festival belanja ini menyumbang revenue paling besar selama periode akhir tahun. Berdasarkan data Shopback, revenue yang dihasilkan satu hari festival belanja ini, setara dengan ¾ revenue sebulan di 2017,” tambah Indra. Shopback merupakan platform gaya hidup yang mendukung masyarakat untuk dapat belanja hemat dan cermat, dengan memberikan berbagai kemudahan dan keuntungan kepada konsumen.

Baca Juga : Pegadaian Sudah Jual 80 Kg Emas Lewat Aplikasi Yang Baru Berumur 5 Bulan

Shopback memberikan cashback hingga 30% kepada masyarakat yang melakukan pembelian di platform Shopback. Bukan itu saja, Shopback juga memberikan informasi mengenai promo-promo yang sedang berlangsung di platform mitra e-commerce.Saat ini, ShopBack mendominasi pasar ecommerce Cashback yang ada di Asia Tenggara, tepatnya di beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, Taiwan dan Australia di mana hingga kini terjadi 1.600 transaksi setiap jamnya. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest