Menjajal Kamera Mirrorless Panasonic Lumix GX8

Pada Kamis (15/10/2015) kemarin, PT Panasonic Gobel Indonesia meresmikan kehadiran kamera mirrorless terbaru Panasonic GX8. Kamera ini merupakan penerus model sebelumnya, GX7, dari pabrikan yang sama.Layaknya produk generasi teranyar, Lumix GX8 dibekali dengan berbagai peningkatan dan fitur baru seperti dual-image stabilizer dan perekaman video 4K. Salah satu perubahan yang paling kentara adalah bentuk fisik Lumix GX8 yang bisa dibilang berbeda cukup jauh dari pendahulunya. Seperti apa? Ikuti penelusuran singkat Nextren berikut ini.Untuk enthusiastSaat ditemui usai acara peluncuran di Jakarta, Marketing Manager Panasonic Consumer Marketing Asia Pacific Atsushi Kato mengatakan bahwa Lumix GX8 membidik segmen pasar yang kurang lebih sama dengan Lumix GX7."Lumix GX8 ditujukan untuk kalangan photo enthusiast, alias para hobiis penggemar fotografi dan amatir yang serius," ujarnya.

Tampak depan Panasonic Lumix GX8 (kanan) dibandingkan Lumix GX7

Bodi Lumix GX8 sendiri memang terkesan "serius" dengan material konstruksi logam magnesium. Bobotnya terasa lumayan berat, lebih berat dibandingkan Lumix GX7 yang waktu itu kebetulan juga tersedia di lokasi. Bukan hanya bobotnya yang bertambah, ukuran Lumix GX8 pun lebih besar di semua dimensi. Di sisi depan kini terdapat bagian handgrip yang bisa digenggam dengan nyaman layaknya DSLR kecil. Lumix GX8 juga lebih tebal karena sisi belakang kini memuat layar putar (articulated screen) 3 inci yang mendukung touch input.

Tampak belakang Panasonic Lumix GX8 (kanan) dan Lumix GX7

Bagian electronic viewfinder tetap bisa ditekuk 90 derajat ke arah atas, tapi ukuran jendela EVF sekarang berukuran lebih besar dengan magfinikasi sebesar 0.77x (ekuivalen 35mm).Anehnya, meski bertubuh lebih besar dibandingkan Lumix GX7, Panasonic justru menghilangkan flash terintegrasi dari Lumix GX8. Pengguna masih bisa menggunakan flash eksternal pada kamera ini dengan menancapkan pada hotshoe yang tersedua. "Soalnya berdasarkan riset kami, para hobiis fotografi yang menjadi sasaran GX8 jarang memakai built-in flash. Mereka lebih mengandalkan flash eksternal," ujar Kato beralasan.GesitSaat dipakai, Lumix GX8 terasa lebih mantap dalam genggaman dibanding Lumix GX7, terutama karena bagian handgrip yang lebih besar dan menonjol tadi. Layout tombol kendali di Lumix GX8 sedikit berubah, terutama di bagian atas. Tombol shutter kini terletak menjorok ke depan, persis di atas handgrip, dikelilingi command dial yang bisa diputar untuk mengatur setelan.

Kenop on-off menyatu dengan command dial ke dua yang terletak di belakang tombol shutter. Panasonic juga menambahkan exposure compensation dial yang tergabung dengan exposure mode dial.Bagian belakang tetap memuat d-pad dan rangkaian tombol lain seperti biasa, termasuk kenop pemilih mode fokus (AF-S, AF-C, dan manual focus).Perubahan layout ini membuat Lumix GX8 terasa lebih lincah dipakai. Antarmuka menunya akan langsung familiar dengan siapapun yang pernah memakai sang pendahulu, Lumix GX7.Kecepatan fokus Lumix GX8 saat Nextren menjajalnya agak terhambat dengan lensa 20m f/1.7 II yang memang memiliki kinerja AF sedikit pelan. Soal foto, Lumix GX8 dibekali sensor micro-four thirds generasi terbaru dengan resolusi 20 megapixel. Sayang, karena keterbatasan waktu, Nextren tak sempat berlama-lama mencobanya. Tapi, dari pengamatan sekilas, kualitas foto kamera berharga Rp 16 juta ini terlihat cukup menjanjikan. Berikut beberapa contoh jepretannya di kondisi indoor.