Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Domain "Dot Bro" Bikin Kisruh di Internet

Fatimah Kartini Bohang - Rabu, 14 Oktober 2015 | 07:39
Ilustrasi domain .sucks
Marketing Land

Ilustrasi domain .sucks

Kemunculan domain .bro ("dot bro") mengundang kontroversi di kalangan pelaku industri TI. Google dan Mozilla adalah dua perusahaan yang paling tegas menolak kehadiran domain tersebut. Ada apa gerangan?

Rupanya, kedua perusahaan di atas sepakat bahwa .bro dapat memicu isu sensitivitas bagi kesetaraan gender. Potensi terburuknya, para perempuan akan merasa terasingkan dan terdiskriminasi.

"Domain itu (.bro) punya masalah gender, walau maknanya tak semata-mata bertendensi demikian. Lebih baik untuk menghindarinya," kata Senior Engineer Google Zoltan Szabadka, sebagaimana dilaporkan TheInquirer dan dikutip Nextren, Selasa (13/10/2015).

Pro kontra terkait domain .bro pertama kali dipicu oleh Google. Lalu Mozilla turut meramaikan melalui diskusi panjang pada forum situsnya, Bugzilla.

Di forum onlineReddit, diskusi yang menyoal domain .bro juga berlangsung panas. Salah satu anggota diskusi mengatakan domain .bro tak ada hubungannya dengan diskriminasi terhadap kaum perempuan.

"Ini sangat bodoh. Orang-orang yang tersinggung dengan alamat domain tersebut punya masalah dengan pikiran mereka. Itu (.bro) hanyalah ungkapan slang untuk menyebut teman lelaki. Mereka yang mempermasalahkan sebaiknya pergi ke dokter," menurut dia.

Szabadka kembali menekel opini tersebut. "Saya bertanya ke teman saya yang hidup di budaya Amerika Utara dan merupakan seorang feminis. Menurutnya, .bro harus dilawan," kata dia.

"Beberapa dari kita mungkin mengaggap hal ini sepele dan tak perlu didiskusikan panjang lebar. Bahkan kita juga tak paham kenapa bisa ada orang yang tersinggung. Tapi, nyatanya banyak dari mereka yang bisa tersinggung dan alasan itu cukup kuat untuk tak menggunakan domain tersebut," ia menambahkan.

Pekan lalu, domain .bro telah diubah menjadi .br untuk meredam sensitivitas yang dimaksud. Pun begitu, Mozilla dan Google tetap menganggap jalan terbaik untuk menghindari berbagai masalah adalah dengan meniadakan sama sekali domain tersebut.

Source : The Inquirer

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x