Google telah lama menggunakan frasa "Don't be evil" atau "Jangan jadi (orang) jahat" sebagai moto perusahaan. Ideologi tersebut dijadikan acuan dalam menjalankan perusahaan yang berdiri sejak 1998.
Agustus 2015 lalu, Google membentuk perusahaan induk bertajuk "Alphabet". Kini, perusahaan induk yang menaungi banyak lini usaha -termasuk Google- itu punya ideologi baru.
"Do the right thing" (Lakukan hal yang benar), begitu moto Alphabet yang tertera pada kode etik perusahaan, sebagaimana dilaporkan Engadget dan dihimpun Nextren, Senin (5/10/2015).
Dalam penjabarannya, "Do the right thing" yang dimaksud Alphabet adalah patuh pada hukum, bertindak terhormat dan memperlakukan sesama pekerja dengan baik serta saling menghargai.
Penjelasan tersebut mengindikasikan Alphabet sebagai perusahaan induk yang menaungi anak-anak perusahaannya dengan cara bijak, keibuan, serta berupaya menghindari berbagai konflik kepentingan.
Pun berbeda moto, hal tersebut tak berarti ideologi Google dan Aplhabet menjadi bertentangan. Hanya saja, moto Alphabet dianggap sebagai versi lebih "main aman" dibandingkan Google. Perbedaan moto juga diindikasikan sebagai upaya Alphabet membentuk iklim perusahaan yang berbeda dengan Google
Terlepas dari itu semua, moto "Don't be evil" Google kerap dianggap tak sesuai dengan berbagai kebijakan yang ditelurkan. Pada 2010 lalu, misalnya, pendiri Apple Steve Jobs mengatakan bahwa moto "Don't be evil" milik Google adalah omong kosong belaka.