Bagi anak kecil dan remaja, bermain game bisa jadi pengganggu konsentrasi belajar. Pada umur tertentu, game tak ubahnya candu yang berpotensi membuat seseorang lupa waktu belajar, makan bahkan tidur.
Pun begitu, seperti banyak hal, game punya dua sisi. Tak melulu berdampak negatif, game juga memiliki banyak dampak positif. Apalagi jika jenis game yang dimainkan mampu merangsang daya pikir otak manusia, seperti game NeuroRacer.
Dilansir Nextren, Senin (5/10/2015) dari WSJ, tim peneliti dari University of California, Amerika Serikat menunjukkan, memainkan game yang menantang bisa meningkatkan kemampuan otak seseorang.
Bahkan, bagi mereka yang berusia lanjut (65 hingga 85 tahun) memainkan game menantang bisa merangsang kemampuan otak agar tak cepat lemah, layaknya orang tua normal pada umumnya.
Penelitian yang dilakukan mengharuskan para orang tua bermain game NeuroRacer secara rutin dalam kurun waktu 6 bulan. Setelahnya, kemampuan ingatan para objek penelitian terbukti meningkat.
"Mereka lebih berkonsentrasi dan memiliki ingatan lebih baik, misalnya dalam mengingat nomor telepon," kata perwakilan tim peneliti.
Game lainnya, seperti War Thunder, juga dikatakan bisa meningkatkan daya konsentrasi para lansia.
Dengan ini, hasil penelitian memberitahu bahwa game seyogyanya tak semata-mata dipandang sebagai distraksi. Namun juga dapat dimaknai sebagai media hiburan yang merangsang kemampuan otak manusia.