Baru sehari melanglang buana di Kickstarter, "Nextbit" sudah mencapai target pendanaan untuk produk smartphone-nya, "The Robin".
Dari pantauan Nextren Rabu (2/9/2015), Nextbit sudah dipesan 1555 sudah mengantungi 586.000 dollar AS (Rp 8,2 miliar) dari target 500.000 dollar AS (Rp 7 miliar).
Startup yang didirikan mantan karyawan Google dan HTC ini menyasar orang-orang yang butuh kapasitas cloud besar. "The Robin" sendiri memberikan kapasitas penyimpanan berupa cloud storage sebesar 100 GB secara gratis.
"The Robin" adalah ponsel pertama yang "menjual" kapasitas cloud untuk memikat pasar. Pendiri dan CEO Nextbit (sebelumnya GM Android APAC) Tom Moss mengaku tak menyangka produknya bisa mendapat dukungan di atas ekspektasi.
"Kami mengerjakan proyek ini dengan serius. Tapi tanggapan masyarakat tak bisa kami prediksi sebelumnya," kata dia, sebagaimana dilaporkan Cnet dan dihimpun Nextren.
Respons positif dari masyarakat membuktikan bahwa ada segelintir masyarakat yang melihat kapasitas cloud sebagai prioritas dalam menentukan ponsel. Pada keterangan proyeknya di Kickstarter, Nextbit mengindikasikan bahwa "The Robin" memang bukan ponsel untuk pasar mainstream yang selama ini lebih melihat kualitas kamera, baterai atau RAM.
"Kami membuat ponsel ini karena kami lelah menunggu ponsel seperti ini. Kami percaya dengan masa depan cloud. Dan tak ada yang membuat ponsel sesuai keinginan kami," begitu keterangan produk yang tertera.
"The Robin" merupakan ponsel 5,2 inci dengan tampilan IPS beresolusi 1080p. Prosesornya Snapdragon 808 dipasangkan dengan RAM 3 GB. Meski mengandalkan cloud, The Robin tetap menyediakan memori internal sebesar 32 GB.
Untuk menjepret gambar, ponsel ini dilengkapi kamera utama berlensa 13 MP dengan flash dan pendeteksi fokus otomatis. Adapula kamera depan berkualitas 5 MP untuk kebutuhan selfie.
Fitur-fitur lainnya adalah baterai 2680 mAH, pemindai sidik jari, NFC, Bluetooth, serta dukungan jaringan 4G LTE.