Ada kabar baik untuk penjual produk atau pemilik brand yang ingin berpromosi di Instagram. Layanan photo sharing yang ramai dipakai untuk berjualan itu bakal mengaktifkan modul khusus aplikasinya atau application programming interface (API) agar lebih ramah untuk pengiklan.Langkah ini merupakan upaya untuk bersaing dengan Google dan Twitter di ranah bisnis komersial.
Dengan aktifnya API Instagram untuk pengiklan, berbagai pihak kini bisa dengan mudah membeli Instagram ads untuk keperluan pemasaran produk atau jasa. Hal ini sudah dilakukan terlebih dahulu oleh Facebook yang notabene merupakan perusahaan induk Instagram.
Dilansir Nextren Selasa (6/8/2015), dari BusinessInsider, API Instagram ke depannya bakal menawarkan harga iklan yang lebih ramah. Kampanye digital dan promosi silang bisa dilakukan pengiklan di Instagram. Selain itu, pengiklan bisa menyusun jadwal promosi dan memonitor aktivitas pemasaran di Instagram secara langsung.
Sebelumnya, beriklan di Instagram masih dilakukan dengan cara konvensional dan menyasar investasi dengan dana yang besar. Sebab, pengiklan harus meneken kontrak langsung dari kantor cabang Instagram di tiap negara.
Sejak Juni lalu, API baru Instagram telah diuji coba. Perwakilan Instagram mengatakan, semua alat pemasaran yang tersedia di Facebook akan segera bisa terakses pula untuk Instagram.
Para analis dan peneliti mengatakan, Instagram berpotensi menjadi salah satu platform bisnis iklan terbesar nantinya. EMarketer memprediksi, Instagram akan mengantongi pendapatan 595 juta dollar AS atau setara Rp 8 triliun tahun ini dari bisnis iklan.
Dua tahun dari sekarang, EMarketer meramalkan bahwa Instagram akan melampaui pendapatan iklan Google dan Twitter. Hal ini diamini analis Bank of America Merrill Lynch. Menurut dia, pada 2017, Instagram setidaknya akan mengantongi pendapatan 1 miliar dollar AS atau setara Rp 13 triliun. Angka itu dikatakan bisa meningkat tiga kali lipat pada 2020 menjadi 3,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 51 triliun.
Beberapa pihak ketiga dirangkul oleh Instagram dalam mewujudkan API yang lebih ramah pengiklan. Di antaranya adalah rekanan Facebook, yakni Kenshoo, Hootsuite, Brand Networks, Salesforce Marketing Cloud, SocialCode, Unified, dan Nanigans.
"Para pengiklan sudah tak sabar diberi kesempatan untuk membawa konten mereka ke Instagram," kata CEO Brand Networks Jamie Tedford.