Follow Us

Karyawan Bergaji Rp 36 Juta Ini Frustasi Gara-gara Pekerjaannya Terlalu Ringan, Mending Resign?

Wahyu Subyanto - Selasa, 31 Mei 2022 | 17:45
Ilustrasi bekerja di kantor.
Jacob Lund/Shutterstock

Ilustrasi bekerja di kantor.

Nextren.com - Tak bisa dipungkiri, gaji besar dan pekerjaan ringan mungkin menjadi impian banyak para pencari kerja.Namun seorang pekerja di Singapura ini berbeda. Dia memposting tentang pekerjaannya saat ini dan ingin berhenti karena dia pekerjaan di kantornya terlalu santai.Pada tanggal 26 Mei 2022, pria bernama Kenji Ong ini menulis postingannya ke grup Facebook Singapura untuk meratapi pekerjaannya saat ini, yang memberinya gaji S$3,400 per bulan (Rp 36 juta). Dalam postingannya, dia ingin resign karena hampir tidak ada hal penting yang harus dilakukannya setiap hari.Ong merasa frustrasi karena dia harus ke kantor hanya untuk menyalakan komputernya dan menangani 20 hingga 30 email sebelum meneleponnya.

Baca Juga: Begini Hukum Debt Collector Tagih Utang di Kantor, Gak Bisa Seenaknya!

Rasa frustasi itu menjadi semakin tak tertahankan setelah perusahaannya mulai meminta karyawan untuk kembali ke kantor lagi, setelah pelonggaran pembatasan akibat COVID-19 di seluruh negeri."Ketika saya bekerja dari rumah, saya dapat menyelesaikan pekerjaan saya dalam dua hingga tiga jam, lalu lebih banyak melakukan hal-hal saya sendiri, sehingga menjadi mudah untuk menghabiskan waktu di rumah," katanya dalam posting tersebut.Namun setelah pandemi mereda, kini dia dipaksa untuk kembali ke kantor.Dia mengeluh bahwa lebih sulit untuk menghabiskan waktu seperti di rumah, karena bosnya duduk tepat di belakangnya.Padahal rutinitas pekerjaannya saat ini membuatnya hanya berpura-pura mengetik di Microsoft Excel hampir seharian, lalu pulang pukul 17.30 tepat.Bahkan beberapa rekannya juga mengalami kesulitan yang sama. Beberapa kawannya berulang kali melihat email, melamun, atau menghabiskan lebih banyak waktu di kamar mandi.Secara keseluruhan, pekerjaannya relatif nyaman dan bebas repot.Namun, selama berbulan-bulan sejak kembali ke kantor dia merasa ada sesuatu yang "hilang".Hal itu membuatnya lelah dan lesu, setelah harus menghabiskan hari-hari kerjanya dengan cara seperti itu."Berpura-pura sibuk saat tidak ada urusan itu tak tertahankan," kata Ong. "Terkadang aku benar-benar ingin berteriak 'Aaah! Aku sangat bosan!'."

Baca Juga: Kantor Pinjol Ilegal Digerebek Polisi, 99 Karyawannya Bekerja Nonstop

Tidak heran, postingannya banyak disukai dan diberi komentar, dengan banyak pendapat tentang kondisi yang dihadapinya.Beberapa komentator mengatakan bahwa Ong tidak sadar bagaimana kondisi dia saat ini dengan pekerjaannya. Ong disebut baru menyadarinya setelah masuk ke pekerjaan yang membuatnya tak punya waktu untuk bermalas-malasan atau bersantai."Kamu belum pernah bekerja di mana kamu bahkan tidak punya waktu untuk makan atau tidur," kata satu orang.Sementara yang lain memintanya untuk berganti posisi, karena mereka merindukan kehidupan yang lambat.Yang lain berempati dengannya, dan setuju bahwa dia harus resign jika merasa tidak puas dengan posisinya saat ini."Tinggalkan zona nyaman kamu dan cari pekerjaan yang lebih menantang," kata seorang komentator. "Ini akan lebih baik untuk masa depanmu dalam jangka panjang."Situasi Ong ini terasa cukup aneh jika melihat reputasi Singapura sebagai negara yang umumnya dikenal terlalu banyak bekerja. Di negara pulau ini, kondisi seseorang yang merasa tidak puas dengan pekerjaannya karena tidak punya banyak pekerjaan pastilah menjadi suatu keanehan, meskipun tidak boleh diabaikan sebagai masalah nyata bagi individu yang mengalaminya.Apakah Ong akan berhasil menemukan kebahagiaan dalam keputusan selanjutnya, apakah tetap di posisinya saat ini atau pindah ke pekerjaan lain sama sekali?Bagaimana menurut kalian jika menghadapi kondisi seperti ini?Tulis di kolom komentar ya.

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest