Follow Us

Menuju Endemi, Lazada Prediksi Penjualan E-commerce Masih Tetap Ramai

Zihan Fajrin - Sabtu, 14 Mei 2022 | 15:24
Ilustrasi aplikasi Lazada.
Fahmi Bagas

Ilustrasi aplikasi Lazada.

Demikian pula dengan penjual yang memperkirakan terjadinya penurunan penjualan telah berkurang, dari 12% di Q4 2021 menjadi 7 persen di Q1 2022.

Perayaan seperti Ramadan dan Paskah di negara-negara yang merayakan, dan juga musim liburan yang akan datang menjadi pendorong utama pola pandang positif.

Karena periode ini umumnya berarti adanya peningkatan permintaan dan konsumsi barang dari pembeli.

Baca Juga: Studi Lazada 2021, Identifikasi 3 Hal Yang Membantu Talenta Digital Berkembang

Untuk mendukung antisipasi pertumbuhan dalam penjualan daring di kuartal selanjutnya, 74% penjual menyatakan mereka akan meningkatkan inventaris produk setidaknya 10% dalam tiga bulan ke depan.

Sementara itu, 47% mengatakan penjual akan menambahkan sumber daya manusia yang menandai kepercayaan akan pertumbuhan bisnis.

Tidak hanya soal optimis dan pertumbuhan penjualan yang didata oleh Lazada.

Survei atau riset juga mengatakan memiliki penjual di Lazada banyak di kategori general merchandise (81 persen), fesyen (78 persen), dan fast-moving consumer goods (76 persen).

Temuan ini juga sejalan dengan preferensi konsumen belanja daring, di mana fesyen dan kesehatan-kecantikan berada di posisi puncak untuk pembelian daring selanjutnya, menurut Lazada Consumer Study yang terbaru dari konsumen di Asia Tenggara.

Terlebih lagi, studi yang sama menunjukkan bahwa pelanggan mencari harga yang lebih murah, biaya pengiriman yang terjangkau, kemudahan pencarian serta kenyamanan ketika berbelanja daring.

Berdasarkan DCCI Lazada pada kuartal pertama 2022, bisnis memahami betul faktor yang mempengaruhi tingkat kenyamanan pelanggan.

Sehingga bisnis perlu melakukan upaya dalam memikat konsumen untuk berbelanja daring dan memastikan harga produk mereka bersaing.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest