"Ketika sudah menemukan kategori produk serta konsep bisnis online yang mantap, pelaku usaha dapat meneliti lebih jauh dari buyer persona seperti kebiasaan pelanggan, target market dan daya beli serta tren di pasar," lanjutnya.
Indra juga mengatakan, para pelaku usaha yang berfokus di internet dapat menggunakan tool marketing yang tepat untuk mendatangkan traffic ke website toko mereka.
Sebagai contoh untuk mengetahui produk unik yang sedang tren saat Ramadhan setiap tahunnya bisa menggunakan Google Trends untuk mengetahui produk yang sedang diminati pasar.
Baca Juga: Apple Tambah Ornamen Spesial Tahun Baru China di Website Resminya
Kemudian melakukan pemasaran digital melalui Facebook Ads atau Google Ads.
"Dengan begitu, diharapkan penjualan dapat meningkat secara signifikan," ungkapnya.
Tips yang diberikan selanjutnya oleh Exabytes ialah pelaku usaha harus melihat dan memaksimalkan peluang bisnis dengan memanfaatkan banyak kalan penjualan online sebagai prioritas.
Seperti promosi di media sosial dan memaksimalkan website.
Exabytes menyarankan hal tersebut dikarenakan selama pandemi, online menjadi konsep berbelanja yang disukai.
Terlihat dari data yang dilansir dari Google, 73% konsumen menggunakan mesin pencari untuk mencari informasi lebih jauh seperti dari ecommerce dan website brand yang sedang dicari.
Sehingga semakin banyak toko offline maupun brand yang beralih ke strategi digital untuk mengelola bisnis mereka.
Iqbal Prakasa, Marketing Manager JDL Express Indonesia, yang juga hadir dalam acara buka puasa bersama Exabytes turut memberikan pendapatnya.