Windows 10 baru saja diluncurkan dan tampaknya antusiasme masyarakat cukup memuaskan. Sistem operasi teranyar ini, pada 24 jam pertama peluncuran, sudah diunduh 14 juta kali.
Walau begitu, ada baiknya untuk bersikap kritis pada sistem operasi buatan Microsoft ini. Berikut beberapa hal yang patut diketahui pengguna yang belum atau sudah terlanjur menggunakan Windows 10, sebagaimana dirangkum Nextren dari The Next Web, Senin (3/8/2015).
1. Data tersinkronisasi otomatis.Saat masuk keWindows 10 dengan akun Microsoft, itu akan menyetel otomatis sinkronisasi data ke server perusahaan. Data-data yang dimaksud antara lain rekam jejak pencarian di browser, aplikasi yang disimpan, password mobile hotspot dan Wi-Fi.
Pengguna bisa menonaktifkan pengaturan otomatis ini dengan menyetelnya terlebih dahulu. Jika tidak, maka Microsoft akan tahu semua rekam jejak pengguna.
2. Cortana tak ubahnya mata-mata.Cortana merupakan asisten pribadi yang bisa membantu pengguna menata hidup yang lebih teratur. Namun, asisten ini juga tak ubahnya mata-mata yang bisa membeberkan informasi pribadi pengguna.
Ingat, Cortana bisa menganalisa data suara pengguna. Dengan kata lain, semua informasi dari data suara juga akan terekam oleh Windows 10.
3. Pengiklan akan tahu karakter pengguna.Saat mengaktifkan Windows 10, pengguna dibekali advertising ID. Identitas tersebut akan digunakan pengembang atau pengiklan untuk mengumpulkan profil karakter pengguna.
Jika tak nyaman, pengguna bisa menonaktifkan setelan otomatis ini. Namun, lagi-lagi, banyak orang yang mungkin tak tahu tentang hal ini dan jadi "korban" Windows 10.
4. Data enkripsi pengguna tersimpan di OneDriveSaat pengguna mengaktifkan enkripsi perangkat, Windows 10 secara otomatis akan mengenkripsi data yang terunduh dan memindainya ke akun OneDrive pengguna. Ini bukan hal yang buruk, namun bagaimanapun juga pengguna berhak mengetahuinya.
5. Microsoft bisa membeberkan data-data pengguna.Ini adalah hal yang patut diwaspadai oleh semua pengguna Windows 10. Kebijakan privasi terbaru Microsoft menyebut bahwa perusahaan tersebut berhak membeberkan data personal penggunanya.
"Kami akan mengakses dan mengungkapkan data pribadi pengguna, termasuk konten (seperti isi email, komunikasi pribadi atau file dalam folder pribadi), ketika kami yakin bahwa melakukan hal itu diperlukan untuk melindungi atau menegakkan keadilan bagi pelanggan kami dengan persyaratan yang diatur penggunaan layanan," begitu tertera pada pernyataan privasi Microsoft.
Pengguna harus lebih berhati-hati dengan pernyataan Microsoft. Untuk lebih lengkapnya, baca tautan ini dan ini.