Nextren.com - Seorang wanita dikatakan baru saja lahirkan 'bayi online' setelah hamil dengan cara yang tidak biasa.
Stephanie Taylor, sebagai ibu dari 'bayi online' itu mengaku hamil karena beli sperma via aplikasi.
Ia mengklaim kalau langkah tersebut dilakukan karena sudah putus dengan kekasihnya.
Wanita berusia 22 tahun itu pun beralasan bahwa biaya klinik kesuburan yang mahal membuatnya memutuskan untuk membeli sperma.
Baca Juga: Pemerintah Tiongkok Batasi Remaja Pakai TikTok 40 Menit Sehari!
Keputusan Taylor ini pun bukan semata-mata karena keinginan dari dirinya sendiri.
Dilansir dari News24, Rabu (22/9), ia menyatakan kalau ada dorongan dan saran dari temannya untuk menggunakan aplikasi jual-beli sperma.
Dikatakan kalau aplikasi yang digunakan adalah Just a Baby yang menjual sperma secara online.
Penggunaan aplikasi Just a Baby pun diceritakan Taylor sama seperti aplikasi pencari jodoh Tinder.
Namun tentu saja, Just a Baby tidak untuk mencari jodoh, tapi donor sperma yang cocok dengan keinginan.
Lebih lanjut, Taylor mengaku memasukkan kriteria pria yang berorientasi keluarga dan tanpa riwayat penyakit serius.
Baca Juga: Cara Mengatasi Fitur Scan PeduliLindungi yang Error, Gampang Banget!
Ia pun menginginkan donor spema dari pria yang mririp dengannya.
Dengan begitu, ia berharap kalau 'bayi online' yang dilahirkannya itu bisa mirip seperti anak pertamanya.
Baca Juga: Aplikasi DANA Error Tak Bisa Transaksi, Ternyata Ini Penyebabnya
Lalu bagaimana proses Taylor bisa hamil dengan sperma yang dibeli via aplikasi?
Dikatakan kalau setelah ia menemukan kandidat yang cocok, sperma dikirim ke rumahnya dalam waktu beberapa minggu.
Kemudian, ia membeli alat inseminasi dan belajar cara menggunakannya melalui video tutorial di YouTube.
Setelah melakukannya sendiri, alhasil Taylor mengaku hamil setelah dua minggu proses inseminasi pertama.
Baca Juga: Review Spyic, Aplikasi Sadap WhatsApp Berbayar yang Terjamin Aman
Dan ketika sudah mengandung selama 9 bulan, ia pun melahirkan bayi bernama Eden.
Mungkinkah proses beli sperma via aplikasi ini juga akan terjadi di Indonesia?
Bagaimana menurut kamu Sobat Nextren?
(*)