Follow Us

Raksasa Teknologi AS Sepakat Bantu Kaum Difabel

Fatimah Kartini Bohang - Selasa, 28 Juli 2015 | 15:09
Ilustrasi, sepeda motor khusus mahasiswa difabel
Istimewa

Ilustrasi, sepeda motor khusus mahasiswa difabel

Facebook, Microsoft, Dropbox, dan beberapa perusahaan teknologi kawakan lainnya bekerja sama untuk mewujudkan teknologi yang lebih mudah diakses penyandang difabel.

Demi misi mulia tersebut, raksasa-raksasa teknologi ini merangkul mitra di bidang edukasi, yakni Stanford University dan Carnegie Mellon University.

Mereka mendirikan sebuah kelompok kerja yang dinamai "Teaching Accessibility". Tujuannya untuk mengembangkan panduan dalam membangun teknologi yang dapat digunakan semua orang.

Kelompok tersebut akan meneliti interaksi manusia dan komputer, edukasi teknis, dan rancangan konsep yang lebih baik dan dapat melayani beragam populasi.

Dilansir Nextren, Sabtu (25/7/2015) dari VentureBeat, gerakan ini diinisiasi untuk memperingati 25 tahun aksi "Americans with Disabilities". Aksi tersebut dilegalisasi oleh mantan Presiden AS George H.W. Bush pada 26 Juli 1990.

Diketahui, sorotan ke industri teknologi yang kurang mempertimbangkan para difabel dalam merancang layanannya, belakangan santer terdengar. Awal tahun ini, layanan pemesanan transportasi berbasis aplikasi Uber menghadapi tuntutan hukum karena hal tersebut.

Uber dianggap tak mengimplementasikan konsep yang mengakomodir akses untuk para difabel. Akhirnya, Uber pun berbenah.

Perusahaan asal San Fransisco tersebut meluncurkan program khusus untuk membantu sopir yang memiliki masalah dengan indera pendengaran. Penumpang dengan keterbatasan fisik pun dilayani dengan program UberASSIST yang masih dalam tahap pengujian. Di Indonesia, kedua pilot program tersebut belum berlaku.

Diharapkan, dengan "Teaching Accessibility" para industri teknologi bisa berembuk dan mengaplikasikan layanan yang lebih ramah bagi para difabel.

Source : Venture Beat

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest