Follow Us

Presiden China Perintahkan Tentaranya Siap Mati Berperang di Tengah Konflik dengan AS dan Taiwan

None - Senin, 30 November 2020 | 16:00
Senjata militer China
Reuters

Senjata militer China

Xi Jinping bahkan telah memberikan sanksi militerisasi Laut China Selatan ketika Beijing mencoba untuk menegaskan kekuatan dan pengaruhnya terhadap negara-negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, Indonesia, Filipina, Taiwan, dan Brunei.

Kondisi ini telah membawa China ke dalam konflik langsung dengan AS yang sangat sengit menentang ambisi maritim Beijing dan telah berjanji untuk membela Taiwan dan sekutu Indo-Pasifik lainnya jika mereka diserang China.

Baca Juga: Aplikasi Pesan Online Error Bikin 42 Driver Datang Barengan Antar Makanan ke 1 Rumah

Awal pekan ini, Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana memperingatkan meningkatnya ketegangan antara China dan AS dapat dengan mudah memicu peningkatan permusuhan.

Lorenzana mengatakan persaingan yang intens antara Beijing dan Washington adalah masalah keamanan utama di kawasan yang bergejolak yang memperingatkan negaranya akan menanggung beban konflik bersenjata.

"Jika pernah terjadi perang penembakan, Filipina - yang berada tepat di tengah konflik - akan terlibat apakah dia suka atau tidak."

"Ini adalah inti dari tantangan keamanan di kawasan Indo-Pasifik, konfrontasi yang membayangi AS dan sekutunya, serta China untuk Laut China Selatan," jelas Lorenzana saat berbicara di hadapan forum pertahanan Manilla seperti yang dilansir Express.co.uk.

Kedua belah pihak baru-baru ini meningkatkan aktivitas militer di jalur air strategis.

China telah meningkatkan frekuensi patroli penjaga pantai bersenjatanya dan pekan lalu AS menerbangkan dua pembom berat supersonik ke zona identifikasi pertahanan udara China di timur laut Taiwan.

"Ketakutan salah perhitungan selalu ada, seperti tabrakan dekat dua fregat milik AS dan China dua tahun lalu," kata Lorenzana.

Pada 2018, sebuah kapal perusak China nyaris bertabrakan dengan kapal perang AS yang melakukan patroli "kebebasan navigasi" di Laut China Selatan.

Mantan panglima militer Emmanuel Bautista memperingatkan China akan "merebut" Filipina untuk tujuan strategis jika ketegangan antara Beijing dan Washington benar-benar memanas menjadi konflik militer.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest