Paten Oppo Hadirkan Li-Fi, Teknologi Koneksi Data Lewat Cahaya yang Lebih Canggih dari WiFi

Nextren.com - Brand smartphone kembali hadirkan sebuah paten untuk produk selanjutnya, kali ini ialah Oppo

Melalui LetsGoDigital terdapat paten hape Oppo yang dikatakan memiliki teknologi konektivitas Li-Fi semacam WiFi.

Konektivitas WiFi saat ini telah menjadi standar bagi smartphone yang sudah lebih dari satu dekade.

Kehadiran WiFi juga dikarenakan penggunaan data yang tinggi dan koneksi yang lebih stabil dibutuhkan dibandingkan dengan 3G dan 4G.

Baca Juga: Flash Sale Oppo Reno4 di Lazada Habis Terjual 100 Unit Dalam 3 Menit

Namun, sepertinya Oppo sedang memikirkan standar yang lebih cepat berkat pengajuan paten terbarunya.

LetsGoDigital menemukan paten Oppo yang diterbitkan di China memperlihatkan desain ponsel Oppo dengan konektivitas Li-Fi.

Lebih khusus lagi, terdapat sensor kecil ditempatkan di bagian atas ponsel dan di bagian belakang untuk memfasilitasi fungsionalitas Li-Fi.

Li-Fi adalah bentuk konektivitas yang menggunakan cahaya tampak untuk mengirim dan menerima data, bukan WiFi yang menggunakan gelombang radio untuk melakukannya.

Baca Juga: Unboxing + Review Oppo Watch 46mm, Smarwatch Paling Ganteng dan Stylish

Situs web resmi Li-Fi mencatat bahwa lampu LED yang ada dapat dilengkapi dengan Li-Fi melalui microchip, lampu ini akan berkedip cepat untuk mengirimkan data ke perangkat target.

Cahaya yang ditransmisikan berkedip begitu cepat sehingga tampak menyala sepanjang waktu.

Meskipun cahaya harus tetap menyala untuk mengirim data melalui Li-Fi, ia dapat diredupkan agar tidak terlihat oleh mata manusia.

Android Authority

Paten Oppo dengan Li-Fi Technology

Baca Juga: Unboxing + Review OPPO RENO4, Desain Ganteng dan Fitur Semakin Banyak!

Paten Oppo yang diajukan ke World Intellectual Property Office (WIPO) juga menjelaskan bagaimana Li-Fi akan bekerja pada perangkatnya.

Paten mencatat bahwa cahaya pemancar akan mengirim sinyal Li-Fi ke smartphone, dengan sensor persegi panjang di bagian atas menangkap cahaya seperti yang diharapkan.

Masalahnya ialah cahaya sekitar, tetapi paten Oppo menjelaskan komponen isolasi dalam sensor perangkat penerima yang menyaring semua cahaya sekitar kecuali untuk frekuensi Li-Fi yang telah ditetapkan.

Selain itu, pengajuan paten mencatat bahwa frekuensi yang diinginkan ditetapkan ketika perangkat pemancar dan penerima pertama kali melakukan sinkronisasi, sehingga perangkat lain tidak dapat membaca transmisi data.

Baca Juga: Inilah Spesifikasi Lengkap OPPO Reno4 yang Resmi Beredar di Indonesia

WiFi dan Li-Fi dapat hidup berdampingan mengingat yang satu menggunakan gelombang radio sedangkan yang lain menggunakan cahaya.

Tetapi ada beberapa keuntungan menggunakan Li-Fi daripada WiFi, yaitu kecepatannya menjadi salah satu manfaat yang dipuji.

Manfaat utama lainnya adalah berkurangnya kemacetan pengiriman data, karena tidak terhambat spektrum terbatas seperti WiFi, serta juga tidak mengalami gangguan elektromagnetik.

Li-Fi juga bisa lebih serbaguna berkat penggunaan pencahayaan LED yang ada, memungkinkan penggunaannya di area di mana WiFi tidak diizinkan.

Baca Juga: Review Kamera Belakang Oppo Reno4yang Pintar, Auto Jadi Fotografer Profesional

Standar baru ini juga dikatakan menawarkan keamanan yang lebih baik karena cahaya tidak dapat menembus dinding. Tapi fakta itu menghadirkan beberapa kelemahan.

Pengguna tidak dapat merasakan cakupan Li-Fi yang menyeluruh di rumah Anda melalui satu perangkat transmisi seperti halnya dengan WiFi, karena faktanya perangkat tersebut tidak dapat menembus dinding.

Standar konektivitas juga memiliki jangkauan yang lebih pendek daripada WiFi bahkan tanpa dinding, dibatasi hingga 10 meter (33 kaki).

Baca Juga: Mengenal Smart Sensor Berteknologi AI di OPPO Reno4

Sementara itu melansir Android Authority, WiFi 2.4Ghz tipikal memiliki jangkauan 30 hingga 46 meter (100 hingga 151 kaki).

Jadi penggunaan WiFi masih lebih cocok untuk orang-orang yang berada di mal dan perkantoran terbuka yang besar.

Kehadiran smartphone Oppo dengan Li-Fi ini belum dapat dipastikan akan terlaksana atau tidak, namun pastinya cukup menarik bila benar dihadirkan ke publik.

(*)