Kisah Anak Muda Melawan Pandemi Jadi Inspirasi IM3 Ooredoo Hadirkan Paket Freedom Internet

Nextren.com - Masa pandemi yang masih berlangsung sampai saat ini membuat kita semua memiliki cara masing-masing untuk berjuang, mencari cara untuk tetap bertahan. Situasi sulit ini mengingatkan kita bahwa kebebasan dan kemerdekaan manusia bisa saja direnggut dan hilang dalam sekejap.

Pemberlakuan physical distancing guna mengendalikan penyebaran virus, telah berdampak pada pembatasan ruang gerak dan aktivitas yang membuat ekonomi nasional melemah, karena banyak masyarakat yang secara tiba-tiba kehilangan sumber mata pencahariannya.

Berbagai cara pun dilakukan untuk dapat bertahan hidup, mulai dari beralih profesi hingga memaksimalkan kemampuan untuk mencari peluang bisnis dengan menawarkan berbagai macam produk dan jasa secara online.

Fenomena ini akhirnya menginspirasi IM3 Ooredoo membangun kampanye terbaru yang bertajuk “Teruskan Perjuangan Untuk Tetap Merdeka” sekaligus dalam rangka menyambut peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Lewat kampanye ini, IM3 Ooredoo ingin menyalakan semangat anak muda Indonesia untuk terus berjuang demi merdeka di masa sulit ini.

Pesan tersebut juga disampaikan dalam sebuah musik video yang menampilkan cerita nyata bagaimana internet dapat memberikan dukungan besar bagi generasi muda saat ini yang telah beralih profesi untuk dapat bertahan hidup dan memperjuangkan kemerdekaannya.

Pada musik video tersebut IM3 Ooredoo menggandeng musisi muda tanah air; Barasuara, Ardhito Pramono, Nadin Amizah, dan The Resonanz Children’s Choir untuk menciptakan dan membawakan lagu berjudul ‘Bangkit dan Berlari’.

Kolaborasi antar musisi tersebut juga berangkat dari situasi sebenarnya dimana pandemi ini sangat mempengaruhi industri musik karena keterbatasan yang tidak memungkinkan mereka untuk melakukan pekerjaan biasa seperti tampil secara langsung di panggung.

Namun mereka tidak menyerah dan terus berjuang. Seperti Barasuara dengan ceritanya yang berjuang tetap manggung secara online demi fans, begitu juga dengan Ardhito Pramono tetap berjuang manggung virtual agar krunya tetap bekerja.