Follow Us

New Normal, Komunitas Seniman Wayang Orang Ini Coba Pentas Lewat Zoom

Sheila Respati - Jumat, 26 Juni 2020 | 20:00
Wayang orang
Zika Zakiya

Wayang orang

Nextren.com - Panggung dengan hiasan etnik khas Jawa, ditimpa cahaya dari lampu-lampu yang membuatnya terlihat megah, make-up glamor, kostum yang mewah, dan alunan gamelan. Kira-kira begitulah gambaran yang diperoleh ketika berbicara tentang pertunjukkan wayang orang.

Namun kini, semenjak datangnya pandemi Covid-19, kemewahan dan kemegahan pertunjukkan seni tari tersebut tidak dapat lagi disaksikan oleh penggemarnya. Mencegah penyebaran Covid-19, sejumlah fasilitas umum ditutup, termasuk gedung pertunjukkan.

Misalnya saja, Gedung Pertunjukkan Wayang Orang Bharata di Senen, Jakarta Pusat yang sejak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Maret lalu harus menghentikan operasionalnya.

Biasanya setiap hari gedung ini selalu ramai dengan para seniman yang berlatih untuk mempersiapkan pertunjukkan di malam hari. Setiap akhir pekan, tepatnya Sabtu malam, lakon istimewa ditampilkan di gedung pertunjukkan ini.

Namun karena aktivitas yang melibatkan banyak orang, termasuk aktivitas seni dan budaya harus ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan, semua pertunjukkan ditunda.

Baca Juga: Cukup Rp 26.000 untuk Bantu Wujudkan Game

Situasi ini membuat para seniman wayang orang kehilangan kesempatan untuk menggelar pertunjukkan yang jadi sumber nafkah mereka.

Mencoba mengatasi persoalan ini, National Geographic Indonesia (NGI) bersama dengan Pertamina, yang sudah turut berkontribusi dalam banyak kegiatan pelestarian budaya, menciptakan sebuah inisiatif.

NGI bersama Pertamina menggandeng komunitas seniman wayang orang, termasuk di dalamnya Wayang Orang Bharata, mengadakan pertunjukkan secara virtual melalui aplikasi Zoom. Pertunjukkan wayang orang yang disajikan live secara online ini adalah yang pertama kalinya.

Para seniman akan melakonkan peran mereka dari rumah masing-masing. Panggung mereka adalah aplikasi Zoom. Pertunjukkan yang berjudul “Sirnaning Pagebluk” atau “Hilangnya Pandemi” tersebut akan berlangsung Sabtu, 27 Juni 2020 pukul 19.30 – 20.30 WIB.

Menyesuaikan dengan platform online, pertunjukkan ini dimodifikasi. Jika biasanya berlangsung 4-6 jam pertunjukkan ini hanya berlangsung selama 1,5 jam saja.

Terus berevolusi agar lestari

Supaya bisa bertahan di tengah zaman yang terus berubah, wayang orang terus dimodifikasi.

Baca Juga: Jio Asal India Perkenalkan Aplikasi Telekonferensi Terbaru JioMeet

Modifikasi pertama terjadi saat krisis gula di tanah Jawa. Berawal dari hiburan bangsawan di pendopo istana, wayang orang kemudian bergeser jadi tontonan rakyat. Semua kalangan bisa menikmati wayang orang sebagai hiburan.

Setelah itu, dari hiburan gratis wayang orang kemudian diadaptasi jadi pementasan komersial dengan tata panggung ala Eropa pada zaman kolonial Belanda.

Kemudian, pementasan juga tidak lagi terpusat di Surakarta dan Yogyakarta. Seniman-seniman wayang orang yang merantau membuat komunitas-komunitas di kota tujuannya untuk melakukan pementasan.

Terus, di era pemerintahan Presiden Soekarno, wayang orang kembali mengalami perubahan. Kesenian ini kembali dipentaskan di istana secara rutin, tapi bukan istana raja-raja tanah Jawa lagi melainkan istana negara.

Penasaran ingin menonton pertunjukkan wayang orang secara online? Daftar di sini untuk ikut menonton. Sebelum pertunjukkan Anda juga bisa ikut berempati dengan berdonasi buat para seniman Wayang Orang Bharata yang aktivitasnya harus berhenti karena pandemi di BCA 5230316009 a/n Paguyuban Seniman Wayang Orang Bharata.

Editor : Sheila Respati

Latest