Follow Us

Amerika Kembali Kecam TikTok Dengan Tuduhan Pelanggaran Privasi Anak

Fahmi Bagas - Jumat, 15 Mei 2020 | 12:00
Challenge TikTok yang Berbagaya
Flipboard

Challenge TikTok yang Berbagaya

Dua puluh kelompok advokasi menuduh TikTok melanggar peraturan privasi anak di AS dan melanggar penyelesaian yang disetujui aplikasi video viral dengan Komisi Perdagangan Federal tahun lalu atas keluhan privasi sebelumnya.

Nextren.com - Platform media sosial berbasis video pendek TikTok kembali mendapat masalah.

Amerika Serikat kembali mengecam keberadaan TikTok di negaranya.

Sejumlah kelompok masyarakat mengeluhkan kalau aplikasi besutan ByteDance ini telah melanggar aturan yang dibuat oleh perusahaannya sendiri.

Diketahui bahwa kondisi pandemi di seluruh dunia telah membuat TikTok menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan saat ini.

Baca Juga: Wow! TikTok Sudah Didownload 1 Miliar Kali di Aplikasi Google Play Store

Bulan lalu, TikTok telah mencapai angka 2 miliar unduhan, setelah adanya tambahan sebesar 315 juta kali download di App Store dan Play Store pada kuartal pertama tahun 2020.

Dengan adanya hasil tersebut juga menunjukkan kalau telah ditemukan banyak pengguna di bawah umur yang masih mengakses aplikasi tersebut.

Maka dari itu, sejumlah kelompok di Amerika Serikat seperti The Center for Digital Democracy (Pusat Demokrasi Digital) dan Campaign for a Commercial-Free Childhood (Kampanye untuk Iklan bebas Anak-Anak) melakukan aksi berupa demo.

Kedua organisasi tersebut menyatakan kalau TikTok telah gagal untuk melakukan perjanjian yang telah disepakati pada tahun lalu.

TikTok sudah melakukan perjajian dengan pemerintah AS untuk menghilangkan para pengguna yang berusia di bawah 13 tahun.

Namun, kita tahu kalau di TikTok masih sangat banyak dan mudah ditemukan pengguna-pengguna yang masih di bawah standar tersebut.

"Kami dengan mudah menemukan bahwa banyak akun yang menampilkan anak-anak masih ada di TikTok. Banyak dari akun ini memiliki puluhan ribu hingga jutaan pengikut, dan telah ada sejak sebelum pesanan," kata Michael Rosenbloom, perwakilan dari advokat.

Kelompok organisasi itu juga menyatakan kalau TikTok masih melakukan penyelewengan berupa pencurian data pribadi anak.

Baca Juga: User di Tiongkok Dilarang Pakai Bahasa Kanton di Aplikasi Tiktok

Pasalnya, tahun lalu TikTok diminta untuk menghadirkan fitur "izin orang tua" bagi para pengguna di bawah umur.

Namun, hingga saat ini hal tersebut masih belum diwujudkan oleh perusahaan.

Hal itu lah yang membuat asumsi masih adanya tindak pencurian data anak berupa nama, alamat email, dan informasi lainnya yang dilakukan oleh TikTok.

"Kami mendesak FTC untuk meminta pertanggungjawaban TikTok karena terus melanggar COPPA dan keputusan persetujuannya," ungkap Rosenbloom, seperti yang dikutip dari Arttechnica.

Baca Juga: Fitur Family Pairing TikTok Bisa Batasi Pengirim Pesan dan Lama Main

Dengan adanya laporan dan pertentangan tersebut, pihak TikTok menyatakan bahwa perusahaannya telah memberlakukan privasi dengan serius dan berkomitmen untuk membantu memastikan bahwa TikTok menjadi aplikasi yang aman.

Sejauh ini, tidak ada keterangan lebih lanjut dari TikTok terkait masalah ini.

Mungkin dalam waktu dekat pihak perusahaan akan memberikan klarifikasi lebih lengkap lagi tentang tuduhan dari kelompok organisasi AS tersebut.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest