Follow Us

Refund Gopay, Calon Fitur Unggulan Gojek Tahun 2020 untuk Pengguna Ojek Online

Fahmi Bagas - Jumat, 28 Februari 2020 | 16:00
Kevin Aluwi, Co-CEO Gojek saat memaparkan program keamanas yang akan hadir di aplikasinya.
Fahmi Bagas

Kevin Aluwi, Co-CEO Gojek saat memaparkan program keamanas yang akan hadir di aplikasinya.

Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas

Nextren.com - Gojek akan memperbarui sistem keamanan yang dihadirkan pada aplikasinya.

Melalui acara bertema "Inisiatif #AmanBersamaGojek" yang dilaksanakan pada hari Jumat (28/2), di kantor pusat Gojek.

Perusahaan teknologi ini membeberkan sejumlah rencana layanan terbarunya.

Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh Slamet Susanto, Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo.

Baca Juga: Gojek Xcelerate Masuk Batch 3, Bantu Startup Kembangkan Usaha

Pada kesempatannya, Slamet mengatakan bahwa saat ini perilaku kejahatan yang dilakukan melalui aplikasi seperti Gojek ini masih marak terjadi.

Perbedaannya adalah cara kerja dari sejumlah oknum penipu yang lebih menggunakan pendekatan secara sosial.

Sebagai contoh kasusnya, hadir juga Aura Kasih yang pernah terkena kasus penipuan beberapa waktu lalu.

Aura mengatakan bahwa kejadian yang dialaminya saat itu adalah akibat ketidaktahuannya terhadap sistem kerja aplikasi Gojek.

Baca Juga: Hati-Hati! Warung Palsu di Jogja dan Surabaya Ini Bikin Rugi Driver Ojek Online

Untuk itu, Aura mengatakan bahwa konsumen Gojek membutuhkan edukasi yang lebih.

"Seperti penyalahgunaan OTP ataupun modus baru seperti virtual account, itu adalah sesuatu yang harus diedukasi ke kita pengguna yang masih awam" ungkapnya.

Pemerintah dikatakan oleh Slamet sedang mengupayakan untuk menghilangkan hal tersebut melalui regulasi yang ada.

"Dari regulasi sendiri, kemenkominfo sedang berupaya untuk mengesahkan RUU Data Pribadi yang sudah diserahkan ke DPR dua hari lalu" ungkapnya.

Baca Juga: Warung Ijo di Jogja Dianggap Rugikan Driver Ojek Online, Begini Tanggapan Resmi Dari Gojek

Slamet Santoso, Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo.
Fahmi Bagas

Slamet Santoso, Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo.

Berbeda dengan pemerintah, Gojek sebagai perusahaan teknologi justru sedang mengembangkan fitur yang akan hadir pada layanannya.

"Kita selalu melihat yang penting adalah fitur apa saja yang paling cocok untuk ekosistem kita," ungkap Kevin Aluwi, Co-CEO Gojek Indonesia.

Pengembangan fitur yang ada di aplikasi Gojek ini dikatakan menyasar tiga pilar yaitu, edukasi, teknologi, dan proteksi.

Untuk pilar edukasi, fitur yang dihadirkan oleh Gojek adalah penyediaan modul edukasi, kolaborasi dengan pihak berwenang, dan menargetkan masyarakat luas.

"Dari kita sampai saat ini, tahap edukasi masih dalam proses yang terpenting untuk menanggulangi kejahatan tersebut" papar Kevin.

Kevin juga menerangkan bahwa kerjasamanya bersama Kemenkominfo saat ini masih dalam tahapan awal dan masih banyak ruang lingkup yang bisa dikembangkan.

Berbeda dengan pilar pertama, untuk bidang teknologi, Gojek menamakan fiturnya ke dalam Gojek SHIELD.

Gojek mengklaim bahwa dalam meningkatkan keamanan penggunanya, perusahaan menggunakan tim bertaraf internasional.

Baca Juga: GoJek dan Grab Dikabarkan Akan Merger, Benarkah Proses Sudah Dimulai?

Beberapa fitur yang ada dalam pilar Gojek SHIELD.
Fahmi Bagas

Beberapa fitur yang ada dalam pilar Gojek SHIELD.

Penggunaan AI atau kecerdasan buatan juga disematkan oleh Gojek dalam pengembangan sistem barunya.

Sebagai buktinya nyatanya, Gojek membanggakan fitur tombol darurat yang ada dalam aplikasi Gojek.

Selain itu, Kevin juga mengklaim bahwa fitur 'Bagikan Perjalanan' adalah salah satu fitur yang saat ini paling sering digunakan untuk meningkatkan keamanan.

"Ratusan ribu pengguna wanita ataupun anak-anak yang dititipkan oleh orang tua menggunakan fitur ini saat melakukan perjalanan menggunakan Goride ataupun Gocar" ujar Kevin dalam presentasinya.

Saat ini juga ada fitur baru dari Gojek yang bisa menganalisis kata-kata dalam layanan pesan dengan mitra driver, untuk menghindari konsumen dari tindak penipuan.

Namun, Kevin tidak menjelaskan kata apa saja yang masuk ke dalam peringatan pesan tersebut.

Terkait pilar terakhir yaitu proteksi, Gojek mengatakan sudah bekerjasama dengan pihak Jasa Raharja untuk memberikan asuransi selama perjalanan menggunakan Gojek.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Order Fiktif di Surabaya, Punya 8.850 Nomor Telepon Aktif dan 41 Akun Gojek

Namun, ada satu fitur baru yang masih dalam tahap pengembangan serta persiapan.

Melalui penuturan Kevin Aluwi, Gojek kedepannya akan hadirkan fitur 'Jaminan Saldo Gopay Kembali'.

Seperti namanya, fitur ini akan berfungsi untuk merefund Gopay konsumen jika terjadi sebuah kesalahan ataupun tindak penipuan yang dialami oleh konsumen.

"Jaminan pengembalian Gopay sampai saat ini masih dibicarakan tapi kemungkinan akan hadir dalam beberapa waktu dekat," papar Kevin.

Baca Juga: Begini Cara Membayar SPP Sekolah Anak Lewat GoPay di Aplikasi Gojek, Mudah Kok!

Namun saat ditanya kabar pastinya, Kevin masih bungkam dan hanya mengisyaratkan untuk menunggu kabar perilisan fitur ini sebentar lagi.

Nah, gimana nih Sobat Nextren? Apakah fitur ini nantinya akan menguntungkan konsumen secara penuh?

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest