Hal tersebut ditambah dengan data pengguna TikTok yang kebanyakan berada pada rentang usia 16 tahun hingga 25 tahun.
"Pengguna TikTok mayoritas anak muda, cyberbully merupakan isu yang banyak dialami oleh umur dalam rentang pengguna TikTok" tutur Donny Eryastha, Head of Public Policy, TikTok Indonesia.
Senada dengan pernyataan tersebut, Wakil Ketua Yayasan Kawula Madani, Adiyat Yori yang juga menjadi perwakilan dari Komunitas SudahDong mengatakan bahwa, ada sekitar 80% kasus cyberbullying yang terjadi selama setahun terakhir.
SudahDong merupakan sebuah komunitas yang hadir sejak tahun 2014 lalu dan memiliki komitmen untuk mengurangi dan mencegah tindakan bullying yang terjadi di Indonesia.
Baca Juga: TikTok Ikut Membantu Pemerintah China Memerangi Wabah Virus Corona
"Ada indikator yang bisa kamu nilai bahwa sebuah tindakan dapat dikatakan sebuah bullying. pertama adalah power, dilakukan secara berulang, dan rasa nyaman (pelaku) untuk menyakiti orang lain (korban)." ungkap Yori pada acara kampanye #SamaSamaNyaman
Maka dari itu keduanya sepakat untuk mengadakan kampanye #SamaSamaNyaman pada hari Selasa (11/2) yang memiliki misi sebagai bentuk peningkatan rasa aman dan nyaman bagi pengguna TikTok.
Kampanye ini juga hadir untuk menyemarakkan Hari Internet Aman Sedunia yang diperingati setiap tanggal 11 Februari.
Baca Juga: Kronologi Bobolnya Rp 300 Juta Rekening Wartawan Senior, Ambil Alih Nomor Hape Dengan KTP Palsu
Sebagai bentuk tindakannya, TikTok dan SudahDong membuat sebuah buku yang berjudul "Panduan Bebas Cyber Bully".
Di dalam buku tersebut kamu bisa mendapatkan panduan serta pencegahan yang bisa dilakukan saat mengalami tindak bullying.