"Kami berhasil mendorong program-program upselling, dengan meningkatkan penerapan analisa perilaku kebutuhan pelanggan dengan menggunakan platform Omni Channel."
"Sementara itu, EBITDA yang tumbuh lebih pesat dari pendapatan, dan mendorong peningkatan marjin EBITDA, menunjukkan efisiensi XL Axiata dari sisi operasional. Neraca keuangan perusahaan saat ini juga dalam posisi sangat sehat dengan rasio net debt to EBITDA at 1.1x,” kata Dian.
Baca Juga: Udah Tahu Belum? Ini Dia 5 Fitur yang Bisa Kamu Gunakan di Grab
Dian menambahkan, perusahaan juga terus konsisten dengan strategi dual brand dengan menggunakan merek “XL” dan “AXIS” untuk menyasar segmen pasar yang berbeda, dengan penawaran produk-produk yang disesuaikan karakteristik masing-masing konsumen.
Kedua merek tersebut terus tumbuh dan mendapatkan daya tarik dari segmen pelanggan masing-masing sebagaimana dibuktikan oleh Net Promoter Scores (NPS).
Di tahun 2019, nilai NPS XL dan AXIS juga terus tumbuh sehingga memperkuat posisi strong number two di masing-masing segmen.
Keberhasilan dalam melakukan upselling dapat dilihat dari ARPU blended yang meningkat 9% menjadi Rp 35.000 dari sebelumnya Rp 32.000.
Baca Juga: Samsung Tampilkan Iklan Galaxy Z Flip Pertama Kali di Piala Oscar 2020
Sepanjang tahun 2019, XL Axiata juga terus melakukan perluasan jangkauan dan kapasitas jaringan terutama di wilayah luar Jawa.
Hingga akhir 2019, total jumlah BTS XL Axiata meningkat menjadi lebih dari 130 ribu, termasuk lebih dari 40 ribu BTS 4G.
Layanan 4G XL Axiata saat ini telah tersedia di 425 kota/kabupaten.
XL Axiata juga terus berinvestasi dalam fiberisasi jaringan untuk melayani trafik data yang terus meningkat dengan pesat.