Follow Us

Pabrik Prosesor ARM Tegaskan Teknologinya Bukan Milik AS, Siap Bekerja Sama Dengan Huawei

Nicolaus Prama - Minggu, 27 Oktober 2019 | 19:14
ARM umumkan buka kembali kesempatan bekerja sama dengan Huawei
gsmarena.com

ARM umumkan buka kembali kesempatan bekerja sama dengan Huawei

Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama

Nextren.com - Akhirnya, ada kabar positif berhembus bagi produsen hape asal Tiongkok, Huawei.

Pembuat prosesor ARM mengumumkan dapat bekerja sama lagi dengan Huawei.

Kabar ini beredar setelah ARM menyatakan bahwa teknologinya bukan lagi milik Amerika Serikat.

ARM Adalah perusahaan pembuat prosesor yang memiliki lisensi prosesor di seluruh dunia, termasuk Cortex-Axx pada Qualcomm Snapdragon hingga Apple Bionic chip.

Baca Juga: Meski Diboikot AS, Huawei Sukses Jual 200 Juta Unit Hape Sebelum Tutup Tahun 2019

Sebelumnya, ARM masuk dalam daftar perusahaan yang dilarang bekerja sama dengan Huawei.

Padahal, ARM memiliki kantor di Inggris, tetapi menggunakan teknologi Amerika Serikat.

Karena menggunakan teknologi Amerika Serikat, ARM termasuk dalam perusahaan yang dilarang bekerja sama dengan Huawei.

Namun situasi nampaknya berubah setelah ARM mengumumkan bahwa mereka adalah perusahaan yang berbasis di Inggris dengan menggunakan teknologi Inggris.

Kabar ini disampaikan melalui media internasional, Reuters, yang melaporkan bahwa kondisi tersebut dapat membuat ARM kembali bekerja sama dengan Huawei.

ARM menyatakan bahwa arsitektural v8 dan v9 adalah teknologi yang berasal dari Inggris.

Baca Juga: Huawei Menjual Mate X Pada 15 November 2019, Harganya Rp 33 Juta!

Huawei adalah perusahaan yang menjadi korban dari ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Imbas yang paling terasa adalah dicabutnya lisensi Android dari hape Huawei.

Kini, dengan kembalinya ARM maka setidaknya beban Huawei berkurang terkait perang dagang Tiongkok dengan Amerika Serikat.

Flagship Huawei, Mate 30 Pro menjadi contoh hape yang tidak dapat menggunakan Android secara lengkap.

Imbasnya, minat konsumen berkurang karena kurang lengkapnya fitur Android yang dimiliki.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest