AlphaGo berhasil memenangkan sebuah pertarungan bersejarah di Korea Selatan. Program artificial-intelligence (AI) besutan lab DeepMind Google ini mampu mengalahkan pemain "Go" kawakan, Lee Sedol. AlphaGo sebenarnya tidak butuh waktu lama untuk memenangkan pertarungan ini. Ia hanya butuh tiga pertandingan pertama untuk menjadi juara dalam pertandingan dengan sistem lima babak ini.Namun, cerita sesungguhnya baru dimulai pada babak keempat. Pada pertandingan yang sebenarnya sudah tidak menentukan lagi itu, Sedol akhirnya berhasil mengalahkan AlphaGo. Kemenangan Sedol di babak keempat itu mencetak sejarah tersendiri. Ini merupakan kekalahan pertama AlphaGo dalam karir profesionalnya. Sebelumnya, AlphaGo berhasil mengalahkan jawara Eropa Fan Hui 5-0 tahun lalu. AlphaGo sendiri sebenarnya sering mengalami kekalahan di awal pengembangannya. Akan tetapi, kekalahan tersebut tidak termasuk dalam catatan pertandingan profesional.Sedol sendiri memasuki ruang press-conference dengan muka semringah setelah kemenangan tersebut. Langkahnya masuk dalam ruangan disertai dengan riuh tepuk tangan dari wartawan yang hadir."Saya tidak pernah diucapkan selamat sebanyak ini hanya karena memenangkan satu pertandingan!," ujar Sedol, sebagaimana Nextren rangkum The Verge, Senin (14/3/2016)."Lee Se-dol merupakan pemain luar biasa dan dia terlalu kuat bagi AlphaGo hari ini," kata Demis Hassabis, pendiri DeepMind. "Bagi kami, kekalahan ini sangat berharga. Kami tidak yakin apa yang akan terjadi berikutnya," tambahnya.Salah langkahMengapa AlphaGo bisa kalah dari Sedol di babak keempat ini? Kemenangan pertama Sedol ini terjadi karena sistem AlphaGo tidak sempurna dalam pertandingan tersebut. Beberapa langkah yang diambil dalam babak tersebut dianggap kurang tepat sehingga ia akhirnya mengalami kekalahan.Menurut kicauan Hassabis dalam akun Twitter pribadinya, AI tersebut menganggap dirinya telah melakukan langkah yang tepat, tetapi melakukan kesalahan di langkah 79. AlphaGo sendiri baru menyadari kesalahannya setelah ada di langkah ke-87.Setelah menyadari kesalahannya, AlphaGo langsung menyesuaikan gaya permainannya, tetapi tetap saja tidak bisa menyelamatkan dirinya dari kekalahan.AlphaGo sendiri menggunakan sebuah teknologi yang disebut reinforcement learning, yang membuatnya dapat semakin "pintar" dengan mempelajari berbagai strategi dari berbagai pemain manusia.Komputer ini tidak "berjalan" menggunakan langkah-langkah yang ditetapkan sebelumnya. Melainkan benar-benar mempelajari strategi lawan sebelumnya. Langkah-langkah yang akan digunakan dalam pertandingan nantinya merupakan hasil pembelajaran AlphaGo selama ini.Seperti yang disebutkan sebelumnya, AlphaGo telah berhasil menjuarai pertarungan bersejarah ini. Itu artinya, AlphaGo bakal memenangkan hadiah sebesar 1 juta dollar AS. DeepMind, selaku pengembang AI ini, memutuskan untuk menyerahkan seluruh hadiah tersebut untuk kegiatan amal.
Komputer Google Akhirnya Dikalahkan Manusia
Deliusno - Senin, 14 Maret 2016 | 12:38
Popular
Hot Topic
Tag Popular